Kampung Iklim, Menteri LHK: Program Nyata Penanggulangan Perubahan Iklim

Sabtu, 20 Maret 2021 – 02:20 WIB
Menteri Lingkungan dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya ke Kampung Ikim di Karawaci Tangerang pada Kamis (18/3/2021). Foto: Humas KLHK

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Lingkungan dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya mengatakan program kampung iklim (Proklim) merupakan program nyata penanggulangan perubahan iklim. Program tersebut akan terus diupayakan dan dapat direplikasi di berbagai tempat di seluruh Indonesia sebagai upaya bersama masyarakat dalam melakukan pengendalian perubahan iklim.

“Konsep kampung iklim adalah bagaimana kita secara bersama sama mulai memakai gaya hidup ramah lingkungan,” ujar Menteri Siti dalam sambutannya pada kunjungan ke Kampung Ikim di Karawaci Tangerang dan di Sunter, Jakarta Utara pada Kamis (18/3/2021).

BACA JUGA: Indonesia - Belanda Bekerja Sama Dalam Agenda Adaptasi Perubahan Iklim

Menurut Menteri Siti, gaya hidup ramah lingkungan banyak bentuknya dan sangat dekat dengan kehidupan kita seperti bagaimana cara mengelola makanan, cara mengelola sampah, cara memakai air dan lain sebagainya.

Kesemuanya harus mulai dijadikan gaya hidup masyarakat sehari-hari agar upaya penanggulangan perubahan iklim dapat lebih konkret dan nyata terlihat hasilnya.

BACA JUGA: Ini yang Dilakukan KLHK dalam Upaya Penanggulangan Perubahan Iklim

Hal ini, menurutnya sesuai dengan arahan Presiden Jokowi bahwa setiap program pemerintah untuk masyarakat terlihat bentuk nyatanya di lapangan.

Saat ini Proklim di Indonesia telah berjalan di hampir 3 ribuan desa seluruh Indonesia.

BACA JUGA: Simak, Ini Konsep Gaya Hidup Kampung Iklim yang Dikelola KLHK

Menteri Siti berharap agar program ini dapat lebih banyak lagi direplikasi hingga mencapai 10 - 20 ribu kampung iklim di seluruh Indonesia.

"Seharusnya, menurut saya sepertiga desa seluruh Indonesia yang jumlahnya sekitar 80ribuan memahami gaya hidup ramah lingkungan ini karena penting," imbuhnya.

Menteri Siti, mengatakan yang tidak kalah penting bahwa kampung-kampung iklim ini harus saling berjejaring atau terhubung satu sama lainya. Sebab, setiap kampung iklim memiliki cara dan keunikan sendiri.

Dengan berjejaring, kata Menteri Siti, maka antarkampung iklim dapat saling belajar dan mencontoh agar menjadi makin baik.

Program Berlingkup Nasional

Kunjungan kerja Menteri Siti ke Tangerang adalah mengunjungi Tempat Penampungan Sampah Terpadu (TPST) Benua Hijau yang berlokasi di RW 07 Komplek Perumahan Benua Indah, Karawaci, Tangerang.

Sedangkan di Sunter, Menteri Siti mengunjungi RW 01 Sunter Jaya, Tanjung Priok Jakarta Utara yang menjadi percontohan kampung iklim di DKI Jakarta.

Program Kampung Iklim (ProKlim) adalah program berlingkup nasional yang dikelola oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Menurut Menteri Siti, Program tersebut dalam rangka meningkatkan keterlibatan masyarakat dan pemangku kepentingan lain untuk melakukan penguatan kapasitas adaptasi terhadap dampak perubahan iklim dan penurunan emisi GRK.

Selain itu, memberikan pengakuan terhadap upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim yang telah dilakukan yang dapat meningkatkan kesejahteraan di tingkat lokal sesuai dengan kondisi wilayah.

Menurutnya, pelaksanaan Proklim mengacu pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 84 tahun 2016 tentang Program Kampung Iklim, di mana di dalamnya terkandung komponen utama, syarat pengusulan, penilaian dan kategori Proklim.

Dalam peraturan menteri tersebut juga disinnggung bahwa ProKlim dapat dikembangkan dan dilaksanakan pada wilayah administratif paling rendah setingkat RW atau dusun dan paling tinggi setingkat kelurahan atau desa.

Dalam kunjungan kerja ke Kota Tangerang hadir mendampingi Menteri LHK yaitu Walikota Tangerang Arief F Wismansyah, selanjutnya pada kunjungan ke Jakarta Utara hadir Walikota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim.(jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler