Kampus Merdeka, Untungkan Mahasiswa dan Dosen

Selasa, 24 November 2020 – 22:09 WIB
Mendikbud Nadiem Makarim menjelaskan kebijakan Kampus Merdeka, Jumat (24/1). Foto: Humas Kemendikbud

jpnn.com, JAKARTA - Para dosen dan mahasiswa memegang peran penting dalam komposisi Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia pada tahun 2045. Itu sebabnya perlu dibarengi dengan peningkatan mutu pendidikan tinggi. 

Untuk itu, Kemendikbud sangat mendorong peningkatan pengelolaan program studi yang unggul. Sebab hal tersebut diyakini bisa menghasilkan lulusan dan dosen yang baik.

BACA JUGA: Kemendikbud Gandeng IIEF Petakan Kemampuan Berbahasa Inggris untuk Dosen

"Guna mewujudkan itu, dibutuhkan satu gebrakan baru, salah satunya dengan episode Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang telah ada enam episode," ujar Direktur Sumber Daya Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Sofwan Effendi, Selasa (24/11). 

Jika dirunutkan keenam episode ini, lanjut Sofwan, inti dasar capaian pendidikannya yaitu menjadikan insan pendidikan yang berakhlak mulia dan menunjukkan kredibilitas serta integritas diri.

BACA JUGA: Mbak AGN Telepon Suami Usai Dianiaya Selingkuhan, Inilah yang Terjadi Selanjutnya

"Kemudian tertanamnya visi iptek dengan berpikir inovatif, dan menangkap sinyal pasar dengan menyiapkan lulusan yang sesuai kebutuhan pasar,” tuturnya, 

Seluruh kegiatan dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka memperluas pilihan kegiatan bagi mahasiswa dan dosen untuk melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Bagi dosen sendiri, terdapat dua keuntungan yaitu memiliki kompetensi yang didapatkan di luar kampusnya dan mendapatkan kredit poin bagi peningkatan karirnya. 

BACA JUGA: Praka Marten Priadinata Dipecat dari TNI dan Dihukum 20 Tahun Penjara

Lebih lanjut Sofwan menjelaskan, Direktorat Sumber Daya Ditjen Dikti dalam menunjang pengembangan sumber daya dosen dan tenaga kependidikan adalah dengan menawarkan karir, kompetensi, kualifikasi dan penentuan keilmuan serta pengabdian masyarakat.

Selanjutnya, salah satu catatan utama untuk naik karir adalah karya ilmiah, oleh karenanya karya ilmiah harus memiliki kaidah keilmuan dan direviu secara baik. 

"Ciri-ciri karya yang baik memiliki state of the art, research gap, novelty, conflict of interest, dan fabrication, filsafication, plagiarism, authorship, multiple submission.," terangnya. 

Oleh karena itu publikasi yang berkualitas harus dilihat dari dua sisi yaitu jurnalnya berkualitas dan tulisannya berkualitas. Dua panduan tersebut yang akan membawa karir dosen itu naik," katanya. 

Sofwan berharap Indonesia bisa cepat keluar dari pandemi ini dan mempercepat laju pembangunannya melalui penguatan SDM di segala bidang khususnya bagi perguruan tinggi. 

BACA JUGA: Mbak AGN Telepon Suami Usai Dianiaya Selingkuhan, Inilah yang Terjadi Selanjutnya

"Maksimalkan kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka agar kita bisa memanfaatkan seluruh pilihan-pilihan yang bisa diambil oleh para dosen dan mahasiswa di dalam mempercepat kompetensi dan kualifikasi," pungkasnya. (esy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler