jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi XI DPR Fraksi Partai Gerindra Kamrussamad bersama Bank Indonesia meluncurkan buku Le’Parle Covidnomics di Jakarta, Kamis (23/7), secara virtual.
Buku itu menuturkan cerita perjuangan merumuskan kebijakan keuangan negara dan industri keuangan dalam mengatasi krisis akibat Covid-19.
BACA JUGA: Kamrussamad Maknai Iduladha Sebagai Momentum Selamatkan Nyawa Rakyat
Kamrussamad selaku penulis buku menceritakan awal ditulisnya Le’Parle Covidnomics karena kegelisahan dan kesulitan mencari referensi tentang flu Spanyol pada 1918.
Lalu, pada awal Maret 2020, Kamrussamad menginisiasi kehadiran buku inspiratif yang mengulas terkait perumusan kebijakan moneter, fiskal, mikroprudensial yang tepat dalam menghadapi dampak Covid-19.
BACA JUGA: Kamrussamad: PPKM Darurat Dihentikan, Angka Kematian Berpotensi Tembus 5.000 per HariÂ
Legislator Dapil III DKI Jakarta (Jakarta Utara, Jakarta Barat, Kepulauan Seribu) itu menjelaskan terdapat tiga sudut pandang dalam kompilasi pemikiran buku Le’Parle Covidnomics, yakni pengamat, birokrat dan politisi.
“Jadi, saya berusaha merekam kembali pemikiran dan tindakan brilian yang lahir pada zaman pandemi Covid-19 dari para tokoh-tokoh dalam buku ini. Inilah sejarah peradaban manusia zaman pandemi Covid-19,” ungkapnya.
Menurutnya, buku itu menjawab keterbatasan referensi peristiwa flu Spanyol 1918, sehingga ke depan tersedia literasi bagi generasi muda Indonesia dalam menghadapi berbagai tantangan di masa depan.
Dalam peluncuran buku itu dijelaskan pula awal pandemi Covid-19 masuk ke Indonesia, serta bagaimana pemerintah menempuh berbagai cara mengatasinya.
Salah satu langkah terobosan penting yang ditempuh pemerintah ialah menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk Penanganan Pandemi Covid-19 atau dalam rangka menghadapi ancaman yang membahayakan perekonomian nasional dan stabilitas sistem keuangan.
Tidak hanya itu, dalam buku Le’Parle Covidnomics, itu juga ditegaskan dampak ekonomi tidak hanya di Indonesia melainkan di seluruh dunia.
Virus corona ini juga sempat diremehkan di Brazil dan beberapa negara lainnya, dengan berbagai alasan pembenaran oleh pejabat-pejabat penting negara. Semuanya diceritakan dalam buku setebal 220 halaman itu.
Dalam buku itu juga dilahirkan pemikiran bagaimana menghadapi pandemi khususnya pemulihan ekonomi.
Penulis juga menegaskan, ada beberapa negara yang berhasil mengatasi pandemi hingga ekonominya juga sudah mulai stabil.
Dalam buku ini juga dituliskan bagaimana menghadapi dan keluar dari krisis ekonomi yang melanda.
Mulai dari penyelamatan dunia pariwisata, mengamankan sektor riil dan daya beli, hingga bagaimana mengurangi rumah tangga miskin. (antara/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Boy