jpnn.com, BINTAN - PS Bintan sukses menjuarai Liga 3 Provinsi Kepri setelah di final mengandaskan perlawanan PSTS Tanjungpinang dengan skor 2-1.
Dalam partai puncak yang dilangsungkan di Stadion Temenggung Abdul Jamal, Batam, Kamis (31/8) kemarin berlangsung panas sejak menit-menit pertama.
BACA JUGA: 10 Pelaut AS Korban Tabrakan Kapal Perang dengan Tanker Diduga Hanyut ke Bintan
PSTS Tanjungpinang yang diunggulkan secara fisik karena mempunyai waktu recovery sehari lebih banyak dari PS Bintan lebih menguasai permainan dan sering mengancam daerah pertahanan PS Bintan.
Beberapa kali peluang tercipta namun belum ada yang bisa mengoyak jala gawang PS Bintan yang dijaga Muhammad Faris.
BACA JUGA: Wanita Lebih Bahagia Daripada Pria di Kepri, Ternyata Lantaran Hal Ini
PS Bintan yang mengandalkan serangan balik sukses membuka keran golnya melalui penyerangnya, Ari Nugraha di menit 12. Berawal dari umpan silang yang dilakukan Liswara di sisi kiri gawang PSTS. Ari Nugraha dengan sekali kontrol dada langsung melepaskan tembakan keras dalam kotak pinalti yang tidak mampu dihalau kiper PSTS, Susanto.
PS Bintan unggul 1-0 atas PSTS. Gol tersebut menaikkan moral dan kepercayaan diri pemain-pemain PS Bintan.
BACA JUGA: Dewan Desak Gubernur Kepri Segera Terbitkan Pergub Terkait Retribusi Labuh Jangkar
Seusai gol itu, pemain-pemain PS Bintan mulai menemukan ritme permainan terbaiknya dan giliran menekan jantung pertahanan PSTS.
Tak ingin dikendalikan lawan, penyerang sayap PSTS, Aji Pranata melakukan gebrakan dengan merangsek ke area kotak terlarang PS Bintan. Mengetahui pergerakan berbahaya lawan, pemain bertahan PS Bintan, Azwar melakukan tekel keras di kotak pinalti.
Wasit langsung menghadiahi PSTS tendangan pinalti dan Azwar diberi kartu kuning.
Tidak ingin membuang peluang bagus, algojo PSTS, Rambe dengan tenang dan baik melakukan eksekusi tendangan pinalti dan berhasil menyamakan kedudukan pada menit 22.
Gol penyama kedudukan ini membuat tempo permainan semakin tinggi dan menarik. Namun skor imbang 1-1 ini bertahan hingga turun minum.
Babak kedua baru berjalan tiga menit, PSTS harus kehilangan satu pemainnya, yakni Usman Lubis yang terkena kartu merah karena melanggar keras pemain PS Bintan.
Meski kehilangan satu pemain, namun PSTS masih menguasai lini tengah.
Memasuki pertengahan babak kedua, tempo berjalan lambat. Pemain-pemain di kedua tim tampaknya sudah kehabisan tenaganya.
Lagi-lagi mengandalkan serangan balik cepat, PS Bintan dapat mencuri gol di menit 75. Liswara kembali melakukan assist kepada rekannya, Dedi yang sudah menunggu di mulut gawang PSTS. Tanpa pengawalan, dengan mudah Dedi menceploskan bola ke gawang Susanto.
Keunggulan 2-1 ini mampu dipertahankan PS Bintan hingga wasit meniup peluit panjang tanda pertandingan berakhir.
Pelatih PSTS, Junaidi menyebut, faktor kekalahan yang diderita anak asuhnya disebabkan kartu merah Usman.
"Usman adalah kreator serangan kami. Kehilangan dia merupakan kerugian besar bagi tim ini. Namun anak-anak sudah berusaha bermain maksimal," ujar Junaidi kepada Batam Pos seusai laga.
Sementara itu pelatih PS Bintan, Raja Ali Akbar mengaku meski pemain-pemainnya dilanda kelelahan, namun tetap bermain sesuai skema yang diinginkan.
"Kita beruntung karena unggul jumlah pemain. Pemain kita sudah kelelahan dan kita terapkan tempo lambat untuk meladeni permainan lawan," kata Raja.
Bisa dibilang raihan juara Liga 3 Provinsi Kepri merupakan gelar juara ganda bagi PS Bintan setelah tim juniornya, yakni PS Bintan U-17 juga sukses menjuarai Piala Soeratin U-17 Provinsi Kepri. (cr16)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Defisit Anggaran, Sejumlah Proyek Strategis di Batam Terpaksa Ditunda
Redaktur & Reporter : Budi