jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPP Golkar Ace Hasan Syadzily menilai Calon Presiden 02 Prabowo Subianto secara tak langsung telah melukai demokrasi Indonesia, dengan melecehkan pers.
"Berkali-kali Prabowo tercatat menyerang secara kasar media. Dan kali ini Prabowo menyebut media ikut merusak demokrasi di Indonesia," kata Ace saat dihubungi, Kamis (2/5).
BACA JUGA: Real Count dari KPU : Jokowi - Maruf Menang 78,12 Persen
Ace menganggap tuduhan Prabowo yang menyebut media massa telah ikut merusak tatanan demokrasi di Indonesia adalah tuduhan kasar. Hal itu sekaligus menunjukkan Prabowo sebagai pemimpin politik tidak pernah mau mengerti fungsi pers dalam demokrasi.
"Bahkan sangat jelas mencerminkan watak seorang pemimpin otoriter yang sangat antikritik dan juga antisuara kritis media. Jika media tidak menyuarakan kepentingan politiknya maka media dianggap merusak demokrasi," jelas Ace.
BACA JUGA: Kang Ace Sebut Ijtimak Ulama Jadi Kedok Kubu Prabowo untuk Sesatkan Umat
BACA JUGA: LSI Denny JA: Prabowo – Sandi Menang di 13 Provinsi, Selisih 17 Juta Suara
Juru Bicara TKN Jokowi - Ma'ruf ini juga menyebut media bekerja berdasarkan prinsip-prinsip jurnalisme. Memberitakan berdasarkan fakta, melakukan check dan recheck terhadap apa yang disampaikan serta juga melakukan edukasi ke publik.
BACA JUGA: Cerita Aspri tentang Prabowo Menyekolahkan Banyak Orang
"Dengan cara kerja media seperti itu, jelas hoaks, kebohongan, dan juga ujaran kebencian tidak mendapatkan tempat di media," kata dia.
Selain itu, kata Ace, media bukan bebek-bebek yang bisa digiring untuk kepentingan politik Prabowo. Awak media pasti punya akal sehat yang tidak mudah dikendalikan untuk sebar kebohongan dan sandiwara.
BACA JUGA: Menurut Anda, Menteri Apa yang Cocok untuk Erick Thohir?
"Media juga pasti rasional dengan tidak mau meracuni masyarakat dengan halunisasi, ilusi dan provokasi," kata dia. (tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua Opsi Prabowo untuk Buruh: Jadi Kambing atau Rakyat Terhormat?
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga