Kanker Payudara Bisa Dideteksi dari Napas dan Urine

Kamis, 28 Juni 2018 – 15:59 WIB
Deteksi kanker payudara. Foto: Ilustrasi

jpnn.com - Ada kabar menggembirakan di dunia kesehatan, khususnya untuk perempuan.

Kanker payudara tahap awal ternyata bisa dideteksi dari tes napas dan urine.

BACA JUGA: Tak Cover Obat Kanker Payudara, BPJS Kesehatan Dikecam

Biomarker kanker payudara secara akurat terdeteksi dalam penelitian baru oleh para peneliti di Universitas Ben-Gurion dengan menggunakan dua "gas hidung" sensor pada napas dan spektrometri massa kromatografi gas (GC-MS), metode pengujian zat yang ditemukan dalam urine.

"Kelangsungan hidup penderita kanker payudara sangat terkait dengan sensitivitas deteksi tumor," kata rekan penulis studi tersebut, Yehuda Zeiri, seperti dilansir laman MSN, Rabu (27/6).

BACA JUGA: Gula Jadi Penyebab Kanker Payudara?

"Metode yang akurat untuk mendeteksi tumor yang lebih kecil dan lebih awal tetap menjadi prioritas dan pendekatan baru kami menggunakan urin dan sampel napas yang dihembuskan, dianalisis dengan proses yang tidak mahal, tersedia secara komersial, non-invasif, mudah diakses dan bisa dengan mudah diimplementasikan dalam berbagai pengaturan," jelas Zeiri.

Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Computers in Biology and Medicine, menemukan bahwa metode nafas mampu mendeteksi sel kanker secara akurat lebih dari 95 persen dari waktu dengan elektronik e-nose.

BACA JUGA: Gemar Minum Kopi Bikin Payudara Mengecil?

Alat murah merasakan penyakit dengan mengambil pola napas yang unik pada wanita. Demikian pula, tes urin terbukti akurat 85 persen dari waktu ke waktu.

Metode skrining utama saat ini untuk kanker payudara - melalui mamografi - tidak bisa selalu mendeteksi tumor yang sangat kecil di jaringan padat.

Tes biasanya 75 persen hingga 85 persen akurat, tetapi angka itu turun menjadi 30 persen hingga 50 persen pada wanita bertubuh padat.

Dan mamografi digital dual-energi - sarana yang lebih efektif untuk menemukan tumor kecil - mahal dan memaparkan pasien terhadap radiasi.

"Dengan studi lebih lanjut, mungkin juga bisa menganalisa contoh napas dan urin yang dihembuskan untuk mengidentifikasi jenis kanker lainnya juga," pungkas Zeiri.(fny/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Nyeri di Payudara Belum Tentu Gejala Kanker, Ini Alasannya


Redaktur & Reporter : Fany

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler