Kanker Prostat, Bomber Lockerbie Sekarat

Rabu, 02 September 2009 – 03:12 WIB
Foto : AP

TRIPOLI – Kondisi kesehatan Abdel Baset al-Megrahi, pelaku pemboman pesawat Pan Am di Lockerbie, Skotlandia, dilaporkan memburukAl-Megrahi yang dibebaskan dari penjara Skotlandia dua pekan lalu, dikabarkan tengah sekarat akibat kanker prostat yang dideritanya.

Kepala Badan Informasi Libya, Majid al-Dursi, menggambarkan al-Megrahi yang tengah berada di rumah sakit dalam kondisi sangat sakit

BACA JUGA: Kurikulum Holocaust Bikin Hamas Gerah

"Kesehatannya semakin memburuk sejak ia tiba di Libya
Hanya Tuhan yang tahu kapan ini akan berakhir, tetapi dia sedang sekarat, “ ujar al-Dursi seperti dikutip Associated Press, kemarin.

Sejauh ini memang tidak ada cara untuk mendapat kepastian tentang kesehatan al Megrahi dan tidak jelas sampai berapa lama dia bakal hidup

BACA JUGA: Kasus Kematian Brian Jones Dibuka Lagi

Namun keputusan tentang peembebasan al Megrahi dari penjara Skotlandia pada 20 Agustus lalu karena alasan kanker, memang telah membuat kegemparan.

Saat itu pejabat Skotlandia menegaskan, dokter telah memutuskan bahwa daya tahan al-Megrahi untuk hidup hanya kurang dari tiga bulan
Sebuah rekaman gambar yang ditayangkan televisi Inggris, Channel 4 pada Minggu (30/8) lalu memang menunjukkan al-Megrahi tengah terbaring disangga bantal di rumah sakit dengan mengenakan alat bantu pernapasan.

Al-Megrahi adalah satu-satunya orang yang dihukum karena pemboman pesawat Pan Am bernomor penerbangan 103 di atas Lockerbie, Skotlandia pada 1988

BACA JUGA: Ayah Jacko Mengaku Gila

Tragedi itu menewaskan 259 penumpang pesawat dan 11 orang di darat akibat tertimpa teruntuhan pesawat.

Pembebasan al Megrahi dan kembalinya ke Libya disambut hangat bak pahlawan oleh para simpatisannyaNamun sambutan itu telah membuat kemarahan keluarga korban tragedi LokerbieKeluarga korban justru mempertanyakan apakah pembebasan itu untuk mengamankan bisnis minyak yang menguntungkan dnegan Libya.

Baik Inggris maupun Skotlandia telah menyangkal adanya kepentingan bisnis dalam pembebasan al-Megrahi yang hanya menjalani delapan tahun dari hukuman seumur hidupKarena itu Inggris dan Skotlandia menegaskan bahwa mereka berencana mempublikasikan surat-surat yang terkait pembebasan Al Megrahi dalam upaya melawan tuduhan keluarga korban.

Meski demikian media di Inggris selama akhir pekan lalu menuding pemerintah telah membuat kespakatan dengan pihak berwenang Libya untuk memasukkan perjanjian pemindahan al Megrahi, karena disadari bahwa kepentingan Inggris atas minyak saat ini begitu besar dan proses negosiasi tenah dilakukan.

Perdana Menteri Inggris Gordon Brown jelas-jelas menyangkal tudingan ituKepada Financial Times kemarin, Brown menyataan keputusan membebaskan al-Megrahi diserahkan kepada pemerintah Skotlandia di EdinburghBrown juga sudah mengatakan pada pemimpin Libya Moammar Gadhafi pada pertemuan G8 di Itali, Juli lalu, bahwa pemerintah Inggris tidak berperan dalam proses pembebasan Al Megrahi“Ini adalah urusan eksekutif Skotlandia, dan itu adalah keputusan mereka,” tandas Brown.

Pembebasan Megrahi telah mengundang kritik tajam dari keluarga korban di Amerika SerikatBahkan Presiden AS Barack Obama dan Direktur FBI Robert Mueller secara terang-terangan mengkritiknya.Meski demikian pemerintahan Skotlandia di Edinburgh tetap mempertahankan alasan pembebasan itu dengan menyatakan hal itu sudah sesuai standar aturan di Skotlandia tentang rasa kemanusaiaan dan keadilan bagi tahanan yang sekarat(ara/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Taro Mundur, Hatoyama Siap Naik


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler