Kanker Serviks, Pembunuh Kedua Setelah Kanker Payudara

Jumat, 07 Oktober 2011 – 08:17 WIB

JAKARTA- Kanker serviks masih menjadi penyakit pembunuh perempuan nomor dua di Indonesia, setelah kanker payudaraSetiap jam, seorang perempuan Indonesia meninggal karena penyakit yang juga disebut kanker leher rahim tersebut

BACA JUGA: Kanker Pankreas, Kanker Paling Mematikan

Menyikapi kenyataan tersebut, pemerintah pun memberikan perhatian atas jumlah penderita kanker serviks yang terus meningkat
Namun, biaya program deteksi dini kanker serviks, belum dijamin pemerintah.

"Sejak tahun 2007, Kemenkes telah mengembangkan program deteksi dini kanker serviks dan payudara di 14 provinsi yang mencakup 63 kabupaten/kota

BACA JUGA: 60 Persen Pengidap HIV/Aids Usia Produktif

Tahun 2010, kita sudah mencakup 68 kabupaten/kota pada 14 provinsi di 152 puskesmas,"jelas Menkes Endang Sedyaningsih ditemui di Gedung Pusat Pertamina, kemarin (6/10).

Endang Rahayu Sedyaningsih menuturkan, program deteksi dini telah dimasukkan ke dalam Rencana Strategis Kemenkes 2010-2014
Pemerintah pun menargetkan, pada 2014 pencegahan dan penanggulangan kanker serviks dapat menjangkau hampir seluruh propinsi

BACA JUGA: Awas, Difteri Bisa Sebabkan Kelumpuhan

"Pada 2014 diharapkan 25 persen kabupaten/kota, berarti sekitar 120 kabupaten/kota dapat melakukan deteksi dini terhadap kanker serviks dengan sasaran 80 persen wanita usia subur berumur 30-50 tahun,"jelasnya.

Namun, Endang melanjutkan, program deteksi dini tersebut belum dibiayai oleh pemerintahNamun, jika penyakit kanker serviks telah terdeteksi, biaya pengobatan pasien ditanggung pemerintah melalui fasilitas jaminan kesehatan"Belum ditanggung pemerintah, kecuali provinsi dan kabupaten yang punya kebijakan sendiriTapi kalau pusat belumTapi kalau orang sakit kanker, ditanggung sepanjang dia termasuk dalam program jamkesmas atau jamkesda,"tegasnya.

Untuk itu, kata dia, pemerintah sangat mendukung dan mengapresiasi pihak-pihak yang ikut mendukung program pencegahan kanker serviks, seperti PT Pertamina, Fakultas Kedokteran UI dan Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB)Kemarin, telah ditandatangani naskah perjanjian pemberian bantuan dana untuk program kanker serviks antara PT Pertamina dan FKUI.

Lewat penandatanganan tersebut, PT Pertamina mengucurkan dana senilai Rp 3,5 miliarMenurut Direktur SDM Pertamina Rukmi Hadihartini, dana tersebut akan diberdayakan untuk membantu menurunkan angka kematian akibat kanker serviksDiantaranya dengan memberikan pelatihan Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA) terhadap 300 dokter umum dan dokter kandungan, dan 250 bidan dan perawat terlatih"Juga untuk pelatihan 1100 penyuluh, sosialisasi kanker serviks kepada 60 ribu orang dan pemberian skrining kanker serviks gratis bagi 15 ribu perempuan,"jelasnya.

Selain itu, dalam kesempatan tersebut, ditandatangani pula kesepakatan bersama kerjasama program Bina Lingkungan dalan peningkatan kesejahteraan masyarakat antara PT Pertamina dan SIKIBAcara penandatangan itu dihadiri Ibu Negara Ani Yudhoyono, Istri Wakil Presiden Herawati Budiono, Ketua II SIKIB Ratna Djoko Suyanto, dan Dekan FKUI Dr.drRatna Sitompul, SpM (K).

Istri Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono itu sempat menyampaikan himbauannya bagi seluruh perempuan IndonesiaLewat pidatonya, Ani mengajak para perempuan Indonesia untuk melakukan deteksi dini serta merubah gaya hidup"Mari kita semua berubahDalam arti berubah gaya hidup yang lebih sehat untuk memperkecil kemungkinan terkena penyakit tersebutDi samping itu, jangan menunda-nunda ayo sekarang lakukan deteksi diniLebih baik mencegah daripada mengobati,"jelasnya(ken)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tren Sulam Bikin Bibir Lebih Merona, Alis Lebih Tebal


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler