BATAM - Agus Suprato, 34 warga perumahan Bambu Kuning tahap II blok C/19 nomor 18 kelurahan Tempayan, Batuaji, ditemukan tewas gantung diri di kamar belakang rumahnya, Senin (28/3) sekitar pukul 12.30 WIB. Ia diduga nekad mengakhiri hidup karena penyakit kanker paru-paru yang dialaminya selama enam bulan terakhir tak kunjung sembuh.
Korban pertama kali ditemukan oleh Hadi Miftahul Huda, abang iparnyaTubuhnya dalam posisi masih tergantung di atas plavon kamar tidur
BACA JUGA: Dijaring, Siswi Ngamar dengan Pacar
Ada seutas tali nilon yang menjerat lehernya. Menurut Hadi, saat kejadian Agus sedang sendirian di rumahBACA JUGA: Putri Masih Linglung
Dia sendirian di rumah," ungkap Hadi.Sekitar pukul 12.30 WIB, Hadi kembali ke rumahnya karena hendak menjemput istrinya
BACA JUGA: Selly Mengaku jadi Korban Pergaulan Metropolis
"Awalnya aku gak curiga sama sekali, aku langsung ke dapur," ungkap HadiSaat melangkahkan kaki ke pintu dapur, ayah satu anak itu melihat kondisi pintu kamar korban yang persis berada di samping pintu dapur itu dalam keadaan terbuka dan di atas kursi ada sebilah pisau dapur"Saya coba panggil tapi gak ada sahutan," katanya.
Melihat kejanggalan itu, Hadi lantas mencoba mengintip ke dalam kamarHadi kaget bukan kepalangDi depannya, ia melihat tubuh Agus yang mengenakan baju batik dan sarung tengah tergantung di atas tempat tidurnya dengan kondisi lidah menjulur keluar"Saya panik waktu ituMakanya saya langsung ambil pisau di atas kursi itu dan memutuskan talinya," tutur Hadi di depan pihak kepolisian
Namun sudah terlambatAgus sudah tak bernyawa lagi. Mengetahui kalau adik iparnya itu sudah tak bernyawa Hadipun meminta bantuan kepada tetangga terdekat untuk menghubungi pihak kepolisian BatuajiKepolisian Batuaji yang dipimpin Kanit Reskrim Polsek Batuaji Ipda Desta Analis, langsung menuju lokasi kejadian. Setelah melakukan olah TKP bersama tim identifikasi Polresta Barelang, polisi memastikan Agus murni bunuh diri
"Tak ada tanda-tandan kekerasanKorban meninggal murni bunuh diri karena saat ditemukan lidah korban menjulur keluar dan ditemukan bercak sperma di celana dalamnya," ungkap Desta
Agus, kata Desta, diduga kuat stres karena penyakit kanker paru-paru yang tak kunjung sembuh itu. "Kami ingin mayat korban di bawa ke RSOB untuk divisum, tapi kelurganya tak mau dan sudah mengikhlaskan kepergian korbanKeluarganya ingin segera menguburkan jenazah korban, maka kami serahkan kembali ke keluarganya," tuturnyaKepergian korban meninggal duka yang dalam bagi kelurga serta rekan-rekan kerjanyaAgus merupakan tukang las di daerah Sekupang
Agus seorang duda dan sudah lama berpisah dengan istri pertamanya"Sebelum ditemukan tewas, ia sudah punya calon istri dan berencana akan segera menikah dalam wantu dekat ini," kata Jambilan, salah satu rekan Agus saat ditemui Batam Pos (Grup JPNN) di rumah duka
Keluarga Agus yakin kalau korban bunuh diri karena stres akibat penyakit kanker paru-paru yang menggerogotinya tak kunjung sembuh"Ia sering mengeluh dengan penyakitnya ituSudah diobati ke mana-mana tapi gak pernah sembuhDia tertekan mungkin mau nikah tapi penyakitnya gak sembuh-sembuh," ujar Jambilan
Di mata keluarga, sahabat dan tetangganya Agus dikenal sebagai orang yang peramah dan periangNamun belakangan ia sering murung dan tak ceria seperti sebelumnya
"Itu dia masalahnya, padahal sebelumnya, dia orangnya baik kok, ramah dan suka bergaul, tapi belakangan ini berbeda sekali sering sendiri dan murung," ungkap Zul tetangga korbanAgus rencananya akan dimakamkan di pemakaman umum Seitamiang hari ini(eja)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Selly Tidur di Hotel Bersama Anak Perwira TNI
Redaktur : Tim Redaksi