jpnn.com - JAKARTA - PT Bank Central Asia (BCA) bakal melakukan revaluasi aset. Langkah tersebut ditempuh setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan kompensasi diskon pajak.
Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan saat ini total aset BCA seperti tanah dan lain sebagainya, per September 2015 mencapai Rp15,6 triliun. Dengan menempuh revaluasi aset cara tersebut bisa meningkatkan permodalan BCA.
BACA JUGA: Kuartal III, BCA Raup Laba Bersih Rp13,4 Triliun
"Pasca revaluasi aset, kami memproyeksi kenaikan aset mencapai 5,6 persen," ujar Jahja di Jakarta, Rabu (28/10).
Jahja menjelaskan, sebenarnya sebelum pemerintah menerbitkan paket ekonomi jilid V, BCA sudah melakukan revaluasi aset. Dimana, dari total aktifa sekitar Rp15,6 triliun, BCA telah mendapatkan nilai Rp5,6 triliun. "Jadi itu belum semua, karena total aktifa kami kira-kira Rp15,6 triliun jadi sebagian direvaluasi," jelas Jahja.
BACA JUGA: Peringkat Kemudahan Berbisnis di Indonesia Naik 11 Peringkat
Nah dari hasil sebagian revaluasi aset, dia memperkirakan bisa berkontribusi meningkatkan permodalan BCA menjadi Rp20,2 triliun, dari modal saat ini Rp19,2 triliun.
"Kami akan lakukan secepatnya tetapi harus mengikuti prosedur yang ada. Kalau sudah waktunya nanti akan kami laporkan, mudah-mudahan bisa dalam waktu dekat-dekat ini," harap Tjahja. (chi/jpnn)
BACA JUGA: Ahok: Secara Undang-Undang Go-Jek Agak Haram
BACA ARTIKEL LAINNYA... Yesss!! Rupiah Menguat Tinggalkan Zona Merah
Redaktur : Tim Redaksi