Kantongi Rekomendasi PD-PPP, Ridho Incar Satu Partai Lagi

Selasa, 31 Oktober 2017 – 09:02 WIB
M. Ridho Ficardo. Foto: radarlampung/jpg

jpnn.com, BANDARLAMPUNG - Bakal calon gubernur (balongub) petahana M. Ridho Ficardo menunjukkan progresnya dalam perburuan dukungan partai politik (parpol).

Setelah Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menugaskannya untuk mencari mitra koalisi dan bakal calon wakil gubernur (balonwagub), Ridho mendapatkan surat tugas dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

BACA JUGA: Resmi Diusung PPP, Samsul Gerilya ke Partai Demokrat

Bahkan kepada DPP PPP, Ridho mengklaim sudah mendapatkan tiket dari dua parpol lagi. Yakni Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Artinya, Ridho merebut surat rekomendasi Gerindra dan PKB dari balongub Arinal Djunaidi.

’’Dalam pemaparan ke DPP PPP, kata beliau (Ridho) sih masih ada kemungkinan dengan Gerindra dan PKB. Tampaknya sudah bertemu dengan petinggi dua partai itu. Tetapi itu urusan beliau lah, saya nggak urusi partai orang,” kata Sekretaris DPW PPP Lampung Azazi S.T.G.D. kepada Radar Lampung (Jawa Pos Group), kemarin.

BACA JUGA: Foto Ridho Bertemu Mega Beredar, PDIP Dukung Siapa?

DPP PPP mengeluarkan surat tugas bernomor 1472/TG/DPP/X/2017 pada Kamis (26/10) lalu. Surat ditandatangani Ketua Umum PPP M. Romahurmuziy dan Sekretaris Jenderal Arsul Sani. Isinya, DPP PPP memberikan persetujuan pendahuluan kepada Ridho sebagai calon gubernur Lampung.

Partai berlambang Kakbah ini akan mendaftarkan Ridho dan pasangannya ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Lampung apabila mampu memenuhi empat syarat. Pertama, membentuk koalisi parpol yang efektif sesuai syarat minimal pengusungan kepala daerah/wakil kepala daerah.

BACA JUGA: PDIP Harap Dang Ike Maju

Dengan berkoalisinya PD (11 kursi di DPRD Lampung) dan PPP (4 kursi), maka Ridho baru memiliki 15 kursi. Sedangkan syarat untuk mengusung pasangan calon gubernur-wakil gubernur Lampung adalah minimal 17 kursi. Atau 20 persen kursi hasil Pemilu 2014.

Syarat kedua, harus mendapatkan kepastian nama bakal calon wakil gubernur. Ketiga, memberdayakan dan melibatkan seluruh kader dan struktur PPP di setiap tingkatan untuk pemenangan. Keempat, menyelesaikan proses administratif dalam mekanisme pengusungan pasangan calon.

’’Kalau beliau tidak bisa melengkapi empat syarat itu sampai akhir bulan, tepatnya 30 November 2017, maka surat tugasnya bisa dicabut. Disebutkan juga di surat tugas itu,” terang Azazi.

Dia melanjutkan, surat tugas ini dibuat karena Ridho memang belum mendapatkan parpol koalisi. Maka setelah menghadap Romi –sapaan Romahurmuziy, maka Ridho diberi kesempatan untuk mencukupi parpol pengusung.

Terkait surat tugas ini, Azazi mengaku siap mengamankan kebijakan partai. Dia juga berharap Ridho dapat berkonsolidasi secara langsung dengan jajaran pengurus dan kader sampai tingkat terbawah untuk menyiapkan langkah-langkah politis ke depan.

’’Kita sih penginnya ketemu. Saya belum pernah ketemu dengan Pak Gubernur (Ridho). Langkah-langkah apa nanti yang disiapkan untuk bantu beliau? Masak dengan ketua umum saja bertemu? Kan nanti yang mendaftarkan ke KPU pengurus wilayah. Saat ini, DPC di kabupaten/kota juga menunggu,” tandasnya.

Pada bagian lain, kabar Ridho mendapatkan rekomendasi sebagai balongub dari PKB memang sempat terdengar. Berdasarkan sumber Radar Lampung, Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar dikabarkan melakukan pertemuan dengan SBY beberapa hari lalu.

Dalam pertemuan tersebut, meski belum deal, mengarah pada kemungkinan adanya barter dukungan PD dan PKB di Pilgub Jawa Timur dan Lampung. Namun, kabar beralihnya dukungan dari Arinal ke Ridho buru-buru ditepis DPP PKB.

Partai yang mempunyai julukan green party itu menegaskan tetap mengusung Arinal. Sekretaris Jenderal DPP PKB Abdul Kadir Karding mengatakan, dukungan tidak berpindah kepada siapa pun. Partainya konsisten mendukung Arinal yang menjabat ketua DPD Partai Golkar Lampung.

’’Tetap Arinal,” tegasnya saat ditemui di gedung DPR RI, Rabu (25/10).

Soal kompensasi PD mendukung Saifullah Yusuf alias Gus Ipul dalam Pilgub Jatim, Karding menegaskan bahwa kabar itu tidak benar. Menurutnya, tidak ada deal-deal politik semacam itu dengan PD. Di Jatim, tutur dia, baru PKB dan PDI Perjuangan yang menjadi partai pengusung Gus Ipul–Abdullah Azwar Anas.

Selain PKB, Ridho juga dikabarkan bergerilya ke rumah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Hambalang, Bogor, Jawa Barat, pekan lalu. Keduanya melakukan pertemuan khusus. Sementara, kabar ini belum terkonfirmasi. Ridho tidak menjawab pertanyaan Radar Lampung (Jawa Pos Group) ini terkait pertemuan dengan Prabowo itu.

Terpisah, Ketua DPD Partai Gerindra Lampung Gunadi Ibrahim juga tak menampik kemungkinan Ridho kembali mendapatkan surat rekomendasi sebagai balongub. Meskipun, Ridho sudah mendapatkan rekom dari Prabowo pada April lalu. Namun enam bulan lalu, dukungan beralih ke Arinal.

’’Masih dalam perjalanan. Kami mau dengar dari kader partai arus bawah maunya bagaimana? Kan begitu, semua pasti ada jalan keluar. Ini untuk kepentingan masyarakat, bukan semata-mata hawa nafsu untuk merebut kekuasaan,” ujar Gunadi. (dna/jpg/c1/wdi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ridho Masih Tutup Mulut Soal Koalisi


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler