Kantor DPRD Tenggelam, Seorang Dokter Meninggal

Rabu, 15 Januari 2014 – 14:52 WIB
Kondisi Kantor DPRD Sulut yang kebanjiran. Foto: ist for JPNN.com

jpnn.com - MANADO - Banjir tidak hanya melanda kawasan Jakarta dan sekitarnya. Sejumlah daerah juga dihajar bencana banjir. Di Sulawesi Utara misalnya. Hujan deras dalam dua hari terakhir bahkan menyebabkan pelayanan publik kacau. Pasalnya, sejumlah kantor pemerintah, yakni Kantor Wali Kota Manado dan Kantor DPRD-nya, dikuasai air dengan ketinggian sekitar tiga meter.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho ada 11 kecamatan terdampak banjir di Kota Manado. Banjir terjadi di Kecamatan Sicala, Wenang, Singkil, Wanea, Tunginting, Paal Dua, Paal Empat dan Bunaken.

BACA JUGA: Politikus Golkar Nilai Pemerintah Lamban Sikapi Bencana Sinabung

"Data sementara 1 orang tewas tertimbun longsor dan sudah ditemukan, 1 orang hilang, 10 rumah tertimbun longsor di Desa di Desa Kembes Satu Kecamatan Tombulu Kabupaten Minahasa, Rabu (15/1/2014) sekitar pukul 11.55 WITA," kata Sutopo dalam keterangan tertulisnya, Rabu (15/1).

Sutopo mengatakan lebih dari 2.000 jiwa mengungsi ke tempat yang lebih aman. Puluhan mobil terendam dan hanyut banjir. Tinggi banjir di bantaran sungai mencapai 6 meter.  Di Kota banjir sekitar 1,5 meter. Ada 4 jembatan putus.

BACA JUGA: Bupati Buton Utara Bisa Dipidana

Sementara itu, Di Kanaan, Ranotana Weru Lingkungan 9, banjir yang berasal dari luapan sungai telah naik hingga ketinggian mencapai atap rumah. Sementara, di Lingkungan 1, warga terjebak di dalam rumah dan tidak bisa keluar.

Tidak hanya rumah warga yang ikut tenggelam. Sejumlah fasilitas umum dan perkantoran juga terendam banjir. "Kantor DPRD Propinsi Sulut, Kantor DPRD Kota Manado dan Kantor Walikota Manado tenggelam," tegas Ketua KNPI Sulut, Jackson Kumaat, dalam keterangan tertulis, Rabu (15/1).

BACA JUGA: Pacaran di Taman, Ortu Dipanggil Satpol PP

Belum bisa ditaksir berapa kerugian materi akibat bencana itu. Namun ratusan mobil, motor yang diparkir di halaman kantor DPRD tenggelam. Tingginya banjir yang menggenangi terlihat hanya kap mobil yang terlihat.

Jackson juga mengabarkan, banjir yang melanda kota Manado menyebabkan satu orang meninggal dunia. Kini upaya evakuasi dan tindakan terus dilakukan untuk menyelamatkan korban maupun dokumen-dokumen penting pemerintahan.

Korban meninggal yang ditemukan adalah Kepala Puskesmas Kakaskasen Kota Tomohon, dr Olwin Oroh. Sementara istri dr Fandy dan 2 anak terseret banjir dan longsor. Diperkirakan jumlah korban meninggal masih akan bertambah karena upaya evakuasi korban yang dinyatakan hilang masih terus dilakukan, akibat banjir dan longsor.

"Mereka adalah 1 keluarga, kini istri dan 2 anak masih dievakuasi, diperkirakan korban akan bertambah karena longsor," katanya.

Dikatakan Jackson, KNPI bekerjasama dengan Pemkot dan SAR terus mencari korban banjir dan mengamankan dan menyelamatkan aset.

Staf Khusus Gubernur Sulut itu mengatakan, saat ini KNPI bersama petugas yang lain terus berupaya melakukan langkah-langkah penyelamatan. (sam/awa/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Giliran Kambing Gunung Mati Mendadak di KBS


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler