jpnn.com, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo merasa wajahnya seperti tertampar, setelah kantor Kemendagri diserang oleh sekelompok pendukung salah satu pasangan calon Bupati Tolikara, Rabu (11/10).
Apalagi dari peristiwa tersebut sepuluh orang terluka. Baik Pamdal, pegawai Kemdagri maupun salah seorang kamerawan televisi.
BACA JUGA: 15 Orang Jadi Korban Pendukung Calon Bupati Tolikara
Tjahjo merasa demikian karena para pengunjuk rasa sudah diterima secara baik-baik untuk menyampaikan aspirasi mereka. Baik oleh Tjahjo sebagai Mendagri, maupun oleh sejumlah pejabat Kemendagri lainnya. Pihaknya sudah menjelaskan bahwa keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menolak gugatan pasangan Jhon Tabo-Barnabas Weya, berkekuatan hukum final dan mengikat. Karena itu tidak mungkin dibatalkan oleh Kemendagri.
Demikian juga penetapan pasangan Usman G Wanimbo-Dinus Wanimbo sebagai pasangan bupati terpilih, tidak mungkin ditolak.
BACA JUGA: Mendagri Duga Calon Kalah di Pilkada Tolikara Kirim Perusuh
"Jadi dengan aksi kemarin itu saya merasa wajah saya tertampar. Harga diri dan kehormatan saya khususnya terganggu dengan ulah orang-orang tersebut yang mengatasnamakan warga Tolikara pendukung pasangan calon pilkada yang kalah," ujar Tjahjo di Jakarta, Kamis (12/10).
Mantan Sekjen DPP PDI Perjuangan ini berharap aparat dapat memproses kasus yang ada secara profesional. Termasuk membongkar aktor intelektual yang menggerakkan para pengunjuk rasa.
BACA JUGA: Polda Metro Amankan 15 Pedemo Mengamuk di Kemendagri
"Ada yang bermain main-main, sepertinya tak sekadar masalah Pilkada Tolikara dan keputusan MK. Saya meminta Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum (Soedarmo) mencari akar masalahnya, siapa yang bermain dan mendanai," pungkas Tjahjo. (gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sejumlah Terduga Pedemo Diamankan Polisi
Redaktur & Reporter : Ken Girsang