BACA JUGA: Mendagri Tunggu Usulan Gubernur
Gedung itu dilaporkan hancur digranat orang tak dikenal (OTK) pada Rabu (17/9) pagiBerdasar informasi yang dihimpun Metro Aceh (Jawa Pos Group), kerusakan parah terjadi pada ruangan Ketua DPW PA Kabupaten Bireuen Darwis Djeunib
BACA JUGA: Wan Abu Titip Kantor
Lantai dua gedung itu berantakanBACA JUGA: Dishub Bekasi Amankan Jalur Mudik
Sementara pecahan kaca juga berserakan di dalam maupun luar bangunanFasilitas kantor, seperti komputer dan printer, juga hancur akibat ledakan ituKejadian itu diperkirakan berlangsung pukul 04.40 WIBStaf DPW PA yang biasanya menjaga kantor pulang ke rumah untuk makan sahur, sementara seorang penjaga gudang di ruang terpisah sedang istirahatBeberapa saat setelah kejadian, suasana di sekitar TKP tampak mencekamKendati demikian, ratusan warga terus mendatangi lokasi kejadian untuk menyaksikan kerusakan yang disebabkan aksi teror itu
Penjaga gudang penyimpanan mi instan yang saat kejadian berada di dalam gedung mengatakan, kala itu dirinya tertidur dan tiba-tiba terdengar ledakan keras dari luarAwalnya, dia menyangka suara dentuman itu berasal dari susunan kotak mi instan yang terjatuhNamun, dia tidak berani turun hingga sejumlah petugas tiba di TKPSaksi yang minta tidak ditulis namanya itu baru keluar dan menyadari bahwa kantor PA yang bersebelahan dengan gudang mereka telah digranat.
Sementara itu, Jamaluddin, 34, staf di Kantor DPW PA, saat ditanyai koran ini mengatakan bahwa dirinya baru saja keluar karena hendak pulang untuk makan sahurBeruntung, dia lepas dari maut karena setiap malam tidur di lantai dua gedung ituTepatnya, di ruangan yang rusak parah akibat peristiwa tersebut’’Saya sedang makan sahur di rumahBaru saja pulang dari kantor, tapi tiba-tiba menerima kabar buruk ini,’’ tuturnya.
Ketua DPW PA Kabupaten Bireuen Darwis Djeunib menyatakan, dia sangat menyesalkan insiden intimidasi ituSebab, katadia, selain akan memperkeruh suasana perdamaian yang telah terwujud di Aceh, pelaku tak memiliki pikiran karena melakukan teror saat masyarakat sedang melaksanakan ibadah puasaMantan panglima Prang Wilayah Batee Iliek itu yakin bahwa tersangka bukan orang Aceh.
’’Ini pasti perbuatan pihak yang tidak senang dengan perdamaian di Aceh, terlebih lagi dilakukan dalam bulan suci RamadanSebab, semua masyarakat Aceh sangat senang dengan perdamaian yang tertuang pada MoU Helsinki,’’ ujarnya(bah/jpnn/kim)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Walikota Bekasi Janjikan THR
Redaktur : Tim Redaksi