jpnn.com - TANA TIDUNG – Kapal Landing Craft Tank (LCT) pengangkut 500 ton BBM jenis solar tenggelam di perairan Sungai Sesayap, Desa Seputuk, Kecamatan Muruk Rian, Minggu (27/9) pukul 05.30 Wita.
Diketahui kapal pengangkut BBM untuk PLN Malinau tersebut berangkat dari Tarakan, Sabtu, (26/9) malam dengan tujuan Malinau, hingga tenggelam Minggu pagi. Kapolres Bulungan AKBP Ahmad Sulaiman melalui Kapolsek Sesayap, AKP Sarwidodo menjelaskan, delapan anak buah kapal (SBK) dari LCT yang bernama Spob Norah tersebut selamat termasuk kapten LCT, Edi Santoso.
BACA JUGA: Polisi Larang Kamar Kos Berdarah Itu Ditempati
“Identitas LCT Spob Norah tercatat dimiliki PT Wira Ariani beralamat di Jalan Ladang Indah, Kota Tarakan atas nama saudara Danu. Kru kapal terdiri dari kapten kapal yang bernama Edi Santoso, Juru Mudi Sabran, Faisal, Sultan. Mekanik 3 orang, beserta koki bernama Anto, semuanya selamat ,” ungkap perwira melati dua ini, Minggu (27/9).
Menurutnya, kronologis kejadian bermula Minggu (27/9), sekitar pukul 01.00 Wita. LCT Spob Norah menambat kapal di perairan Sungai Sesayap akibat hujan lebat disertai petir.
BACA JUGA: Usut Kasus Proyek Museum Daerah, Polisi Garap Mantan Kadisparbud
“Kondisi air surut dengan arus deras dan radar GPS tidak dapat membaca alur. Pada pukul 02.00 Wita, bagian depan kapal kandas, dan bagian belakang miring ke kiri sehingga air masuk ke kapal. Dipompa hingga pukul 04.00 Wita, tapi tidak bisa diatasi. Hingga pukul 05.30 Wita, air pasang, dan kapal tenggelam di bagian belakang,” beber dia.
Sekitar pukul 08.00 Wita, sebanyak 6 petugas dari Polsek Sesayap kemudian mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) dan melakukan olah kejadian perkara. Di TKP telah ada petugas dari KP3 Polres Malinau yang telah terlebih dahulu berada di lokasi, memantau kondisi kapal yang tidak memiliki pemandu alam ini.
BACA JUGA: Fuso Seruduk Motor, Tubuh Mahasiswi Cantik Terseret Beberapa Meter
Sementara semua dokumen kapal, dan barang-barang di kapal tenggelam. Kapal yang tenggelam hingga tiga perempat bagian ini, direncanakan akan dievakuasi menunggu air surut.
Sementara, 500 ton BBM jenis solar tersebut, sekitar pukul 13.00 Wita dievakuasi petugas Polsek Sesayap dan Polres Bulungan dengan kapal LCT sejenis. BBM tersebut akan didistribusikan guna menghindari keterlambatan pasokan BBM untuk PLN Malinau. BBM masih bisa diselamatkan, dengan disedot dibagian atas, walapun ada sedikit solar yang tumpah melalui lubang ventilasi tangki.
“BBM solar yang dimuat adalah suplai untnk keperluan PLN Malinau dan ditemukan mengalami kebocoran melalui lobang ventilasi tangki. Di khawatirkan distribusi solar untuk PLN Malinau mengalami keterlambatan dan menyebabkan tidak maksimalnya pelayanan PLN. Evakuasi BBM muatannya, supaya pasokan untuk PLN Malinau tidak terhambat. Evakuasi untuk kapal menunggu air surut, sementara evakuasi BBM dulu,” kata dia.
Menurut salah satu ABK, Sabran, kapal ditambatkan pada pukul 01.00 Wita dinihari, akibat cuaca yang tidak bersahabat. Kapal tersebut sedianya akan melanjutkan perjalanan begitu badai mereda.
Akibat badai, jarak pandang hanya sekitar 5 meter sehingga membuat GPS tidak berfungsi maksimal. Ketika ditambatkan, kapal oleng, sehingga air mulai masuk ke kapal, dan akhirnya membuat kapal mulai tenggelam sekitar pukul 04.00 Wita.
“Muat solar 500 ton, kapten menyuruh untuk tambat karena jarak pandang 5 meter. Sekitar pukul 02.00 Wita LCT mulai miring sampai akhirnya tenggelam pukul 04.00 Wita,” ucap Sabran. (*/prw/ris/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ya Ampun, Siswi Dikeroyok Enam Temannya Hingga Tewas
Redaktur : Tim Redaksi