JAKARTA - Musibah menimpa warga Indonesia yang menjadi TKI ilegal di MalaysiaSebuah kapal yang hendak memulangkan TKI ilegal menuju ke Dumai, Riau, tenggelam di kawasan Port Dickinson, Malaysia, kemarin (22/6)
BACA JUGA: Ariel Bungkam, Bens Leo Prihatin
Seorang WNI tewas dan 14 lainnya dilaporkan hilang setelah kapal yang mengangkut mereka tenggelam kemarin sekitar pukul 03.00 waktu setempat"Kami baru terima laporan dari jabatan maritim Malaysia bahwa kapal Indonesia yang mengangkut WNI yang diduga TKI ilegal tenggelam dini hari tadi," ujar Atase Perhubungan KBRI Kuala Lumpur Sahar Andika Putra ketika dihubungi tadi malam
BACA JUGA: Kelaparan, Ariel Minta Pizza 3 Loyang
Sahar menyatakan, belum ada kepastian jumlah penumpang maupun korban meninggal dan selamat
BACA JUGA: Anggodo Nongkrong di Masjid Sampai 12 Kali
Berdasar keterangan sementara, kata Sahar, kapal nahas itu diperkirakan mengangkut 22 orangKapal tersebut semula berangkat dari Banting, Selangor, menuju DumaiTujuh orang dilaporkan berhasil diselamatkan kapal MV Kota Raya"Seorang anak perempuan berusia sekitar 7-8 tahun ditemukan meninggal dalam keadaan terapung di laut oleh tim penyelamat," katanya.
Menurut Sahar, pihaknya menerima informasi tambahan dari Kepala Polisi Port Dickson Baljeet Singh bahwa hingga kemarin siang 14 penumpang kapal masih hilang dan upaya pencarian korban terus dilakukan"Tujuh penumpang yang selamat adalah dua perempuan dan lima laki-lakiSeorang di antara yang selamat adalah wanita hamil," tuturnya.
Kecelakaan yang menimpa kapal pengangkut TKI bukan kali pertama terjadiPada 30 Maret lalu speed boat Mitra Jaya yang mengangkut 31 penumpang, sebagian besar di antaranya TKI, tenggelam di Nunukan, Kalimantan TimurLima orang dan tiga di antaranya adalah anak-anakPemerintah sulit mengidentifikasi para TKI korban kapal tenggelamSaat musim libur, banyak TKI yang mendapat surat cuti dari majikan sebagai pengganti pasporLazimnya, surat digunakan oleh TKI ke kota di wilayah Indonesia yang berjarak tidak jauh dengan tempat mereka bekerja.
Menurut Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI) M Jumhur Hidayat, masalah seperti itu terjadi karena sebagian besar TKI bekerja secara ilegal melalui perantaraan calo"Sekitar 90 persen dari total TKI yang bekerja di luar negeri memakai jasa perantaraan calo yang bergerilya hingga ke desa-desa," kata Jumhur.
Karena itu, pihaknya mengusulkan pembentukan lembaga pelatihan tenaga kerja hingga ke desa-desaItu penting untuk sosialisasi bagi calon TKI sehingga mereka punya saluran dan jalur yang benar terkait prosedur dan proses pemberangkatan ke luar negeri"Lembaga itu diharapkan memberikan sosialisasi dan pelatihan TKI secara baik dan benarJangan sampai kejadian (kecelakaan kapal, Red) seperti ini terulang," ujarnya(zul/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Tetapkan Tiga Tersangka
Redaktur : Tim Redaksi