jpnn.com - JAKARTA – Wakil Duta Besar Indonesia untuk Malaysia, Hermono merilis data terbaru jumlah korban kapal kayu asal Malaysia yang karam di kawasan Sabak Bernam, Selangor, saat hendak berlayar menuju Tanjung Balai, Asahan, Kamis (3/9) dini hari.
Korban meninggal mencapai 24 orang, diperkirakan mayoritas adalah warga negara Indonesia (WNI). Karena Kapal kayu ini diduga membawa WNI yang dikategorikan Pendatang Asing Tanpa Ijin (PATI). Rinciannya, 19 perempuan dan 5 laki-laki. Sementara korban selamat terdiri dari 20 orang, dengan rincian 19 laki-laki dan seorang wanita.
BACA JUGA: Bentengi TKI dari Bandar Narkoba, BNN Beri Pembekalan
“Dua korban meninggal sudah dikenali. Besok (Sabtu,red) KBRI akan buka posko di Ipoh, tempat jenazah disimpan guna memfasilitasi keluarga yang akan melihat langsung jenazah di rumah sakit Ipoh,” ujar Hermono dalam pesan elektronik yang diterima, Jumat (4/9) petang.
Menurut Hermono, dari kedua jenazah yang telah berhasil dikenali, salah satunya atas nama Winda Mandasari. Ia merupakan wanita berusia 24 tahun asal Medan.
BACA JUGA: Cari Korban Kapal Tenggelam di Malaysia? Hubungi Nomor Ini
“Proses identifikasi dilakukan langsung suami almarhum, bernama Amiruddin. Sesuai permintaan ahli waris, Satgas akan membantu proses pemulangan jenazah ke Indonesia,” ujarnya.
Tim SAR kata Hermono, hingga Jumat masih melakukan pencarian dan penyelamatan dengan mengerahkan tujuh kapal Agensi Penguatkuasa Maririm Malaysia (APMM), satu kapal Polisi Malaysia dan tiga pesawat terbang. Karena diduga masih terdapat belasan penumpang lain yang belum ditemukan. Mengingat pengakuan korban selamat, jumlah penumpang pada kapal tersebut mencapai 70 orang.
BACA JUGA: 24 WNI Meninggal dalam Kecelakaan Kapal Malaysia
“Sampai saat ini terdapat 20 keluarga yang menghubungi KBRI Kuala Lumpur, karena diduga anggota keluarganya ikut naik dalam kapal yang nahas tersebut. Satgas telah berkoordinasi dengan APMM dan Rumah Sakit Ipoh untuk menindaklanjuti informasi pihak keluarga tersebut,” ujar Hermono.
Meski belum dapat merinci nama dan asal daerah korban yang meninggal maupun yang hilang, Hermono merilis sejumlah nama yang ditemukan selamat. Masing-masing Efriyanto kelahiran 5 Juli 1973 asal Sumatera Barat, Irwansyah (31/12/1971) asal Tanjung Balai.
Kemudian penumpang asal Aceh masing-masing Andri (6/5/1981), Mohd Zubir (3/2/1990), Nazir (45 tahun), Sahputra (34 tahun), Arif (25 Tahun, Mohd Hanafiah (35 tahun), Muslim (35 tahun), Iwan Saputra (30 tahun), Mohd Yusof (30 tahun), Erni (perempuan, 26 tahun), Wahyu Syahputra (23 tahun) dan Baital Shah Putra (21 tahun).
Kemudian juga terdapat sejumlah penumpang selamat asal Surabaya. Masing-masing Imam (30 tahun), Kamsuri dan Punadi (32 tahun). Sementara Indra (31 tahun) merupakan penumpang asal Mandailing, Sumut.
Untuk membantu keluarga korban, KBRI kata Hermono membuka hotline khusus di nomor +60193309114 dan +60193345114. Langkah ini dilakukan guna memudahkan proses identifikasi.
Kepada keluarga yang menduga sanak saudaranya ikut dalam kapal nahas, diharapkan dapat mengirimkan photo melalui whatssapp ke nomor hotline tersebut atau melalui email hermono@kemlu.go.id atau judha.nugraha@kemlu.go.id,” ujar Hermono.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Riau Krisis, Jokowi Diminta Turun
Redaktur : Tim Redaksi