jpnn.com - TANJUNG SELOR - Kapal kayu KM Sinar Mas yang memuat 30 ton solar tenggelam di perarian Tarakan Selasa (17/9). Solar tersebut sebenarnya untuk kebutuhan pembangkit listrik di Kecamatan Tanjung Palas Barat, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara.
"Iya benar. Mengangkut BBM sebanyak 30 ton," ujar Mulyadi, ketika dihubungi media ini melalui telepon selulernya.
BACA JUGA: Dihantam Ombak, Kapal Muat Solar Tenggelam
Tapi, Mulyadi menegaskan kapal pengangkut BBM yang informasinya tenggelam di perairan Tarakan tersebut bukan merupakan jatah BBM pembangkit yang berada di Tanjung Selor.
BBM yang diangkut oleh kapal transportir dari Tarakan itu, kata dia, merupakan jatah untuk Unit Listrik Desa (ULD) Mara dan ULD Long Beluah, Kecamatan Tanjung Palas Barat.
BACA JUGA: 30 Persen PNS Malas, Kerjaannya Hanya Bicara
Meski terjadi musibah tenggelamnya kapal pengangkut BBM untuk ULD di dua desa itu, Mulyadi memastikan listrik di dua desa di Kecamatan Tanjung Palas Barat itu tetap normal dalam beberapa hari ke depan.
Pasalnya, informasi yang ia peroleh dari kedua ULD, stok BBM untuk pembangkit disel masih mencukupi. Di Long Beluah, persediaan BBM sebanyak 6.500 liter. Sedangkan di Mara masih 1.800 liter.
BACA JUGA: Lurah dan Kades Dilatih Antisipasi Radikalisme
Dengan waktu beroperasi pembangkit yang hanya 12 jam per hari, persediaan BBM di ULD Long Beluah masih mencukupi selama 10 hari. Sementara di ULD Mara diperkirakan masih bisa bertahan sampai 5 hari ke depan.
Kalaupun persediaan BBM di ULD tidak mencukupi, karena pengiriman dari Tarakan belum bisa dilakukan transportir, Mulyadi mengatakan pihaknya telah mengantisipasi.
"Terutama untuk jatah ke ULD Mara. Kalaupun mepet-mepet karena BBM dari Tarakan belum datang. Kami akan mengirimkan dari Tanjung Selor," ujarnya.
Saat ini, lanjutnya, persediaan BBM untuk pembangkit di Tanjung Selor masih mencukupi. Kalaupun pihaknya harus mengirim persediaan BBM yang ada di Tanjung Selor ke ULD Mara, ia tetap yakin persediaan BBM untuk pembangkit di Tanjung Selor tidak kekurangan. Apalagi jatah BBM untuk pembangkit di Tanjung Selor sejauh ini tidak mengalami keterlambatan.
"Pemakaian BBM di ULD Mara pun hanya tiga ratus liter per hari. Jadi masih mencukupi untuk pembangkit di sini (Tanjung Selor)," jelasnya. (rey/ddq)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Politisi Demokrat Dukung DOB Sukabumi Utara
Redaktur : Tim Redaksi