jpnn.com - JAKARTA -- Tim Disaster Victim Identification Mabes Polri langsung bergerak membantu mengumpulkan data ante mortem terkait peristiwa tenggelamnya Kapal Ikan Oryong 501 di Laut Bering, Rusia, Senin (1/12) waktu setempat.
Ada sejumlah Warga Negara Indonesia berada pada kapal naas itu. Kapal yang teridentifikasi milik Korea Selatan itu membawa 62 awak kapal. Terdiri dari satu WN Rusia, 11 WN Korsel, 13 WN Filipina dan 35 WNI.
BACA JUGA: Idrus Yakin Pemerintah Akui DPP Golkar Hasil Munas di Bali
Direktur Eksekutif DVI Mabes Polri Kombes Anton Castilani, menjelaskan dari 35 WNI itu, tiga asal DKI Jakarta, delapan Jawa Barat, 17 Jawa Tengah serta satu dari Jawa Timur. Kemudian dari Papua, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara masing-masing satu orang serta Maluku tiga orang.
Sehari pascakejadian, kata Anton, ada permintaan kepada Polri lewat Kedutaan Besar RI di Seoul, Korsel, untuk menyiapkan data ante mortem pada anak buah kapal asal Indonesia tersebut. "Kami segera membentuk tim," tegas Anton di Mabes Polri, Jumat (5/12).
BACA JUGA: Revisi PP 56/2012 Picu Stres Massal Tenaga Honorer
Dijelaskan Anton, dari kegiatan penyelamatan yang dilakukan otoritas setempat sudah ditemukan 14 WNI ABK kapal itu. Tiga di antaranya selamat. "11 orang ditemukan sudah meninggal dunia," katanya.
Pihaknya menyiapkan family assistance center, untuk pihak keluarga menerima informasi tentang perkembangan kegiatan DVI.
BACA JUGA: KIH-KMP Gagal Berdamai, DPR Makan Gaji Buta
Dia berharap itu dapat memberikan informasi terkait proses identifikasi korban. "Termasuk informasi dari keluarga. Serta proses identifikasi dan pemulangan jenazah kalau ditemukan di kemudian hari," katanya.
Dia mengatakan tim ante mortem sedang mengumpulkan berbagai data dari record, sidik jari, DNA dari keluarga terdekat. "Nanti Kepolisian Korea akan menunggu info yang kita kumpulkan," katanya.
Tim DVI provinsi juga tengah melakukan pengumpulan data ante mortem. Nantinya, ia melanjutkan, sampel DNA akan secepatnya dikirimkan ke Laboratorium Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri. "Nanti profil DNA itu dikirim ke Korea," tegasnya.
Dia mengatakan, sejauh ini tidak ada kesulitan untuk menemukan para keluarga korban. Sebab, proses pemberangkatan para korban sebelumnya dilakukan secara baik, termasuk soal administrasinya. "Jadi, bisa kita temukan seluruh keluarganya," katanya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Sita Dokumen Aset Kekayaan Fuad Amin
Redaktur : Tim Redaksi