Kapal Patroli Raksasa Buatan Batam Diluncurkan

Rabu, 22 November 2017 – 03:15 WIB
KN Tanjung Datu setelah diluncurkan di galangan kapal PT Palindo Marine, Sagulung, Senin (20/11). F. Dalil harahap/Batam Pos

jpnn.com, BATAM - PT Palindo Marine Batam kembali menunjukan kebolehannya sebagai perusahaan galangan kapal yang mampu bersaing di kanca internasional.

Setelah sukses mengerjakan berbagai kapal negara (KN), kali ini perusahaan yang berada di Seilekop, Sagulung kembali sukses menyelesaikan kapal patroli raksasa milik negara yang dipesan oleh Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI.

BACA JUGA: Urus Izin, Pengurus Tak Perlu Tatap Muka dengan Petugas

KN Tanjung Datu merupakan jenis kapal patroli Bakamla yang paling besar dibuat di Indonesia dan yang paling membanggakan, kapal raksasa ini murni hasil karya anak bangsa.

KN Tanjung Datu sudah dipesan sejak Maret 2016 dan kapal yang memiliki panjang 110 meter itu sudah resmi diluncurkan pertama kali ke laut pada acara peluncuran yang digelar di lokasi galangan kapal PT Palindo Marine, Senin (20/11).

BACA JUGA: Pohon Tumbang, Jalanan Macet hingga 2 Kilometer di Batam

Peluncuran dilakukan oleh Kabiro Sarana dan Prasarana (Sarpras) Bakamla RI Laksamana Pertama TNI Eko Santoso yang mewakili Kebakamla RI Laksamana Madya TNI Ari Suedewa bersama jajaran PT Palindo Marina yang dipimpin langsung oleh Presiden Direktur Harmanto.

Direktur PT Palindo Marine Charles Wirawan menuturkan, KN Tanjung Datu ini merupakan tipe kapal patroli terbesar dan pertama yang dibangun di Indonesia.

BACA JUGA: Aborsi, Ibu Muda Buang Jasad Bayi di Tong Sampah Klinik

"Dan yang membanggakan seluruh tahapan pembuatan kapal ini mulai dari desain perencanaan dan konstruksi fisik sampai instalasi sistem murni dikerjakan tenaga ahli putera puteri bangsa. Pembangunan sudah hampir rampung. Tinggal menunggu proses uji coba," kata Charles.

Sebelum diluncurkan kapal raksasa tersebut sudah melalui visual inspection test dan witness NDT oleh Bereau Veritas antara lain radiograph test (RT) atau X-Ray terhadap hasil pengelasan yang lokasi dan jumlanya ditentukan.

KN Tanjung Datu dibangun dengan panjang keseluruhan 110 meter, lebar 15,50 meter dan tinggi geladak utama 6,90 meter. Kapal ini ditenagai oleh dua unit mesin penggerak pokok dengan kekuatan masing 5.300 Horse Power (Hp) dengan kecepatan maksimal 18 knot.

"Kapal ini juga dilengkapi helidek untuk landasan helikopter medium dengan berat 8 ton," terang Charles.

Peluncuran KN Tanjung Datu itu disambut baik oleh jajaran Bakamla. Eko Santoso dalam arahannya mengaku cukup puas dengan hasil kerja PT Palindo Marine. Dia berharap agar kapal tersebut bisa rampung secepatnya dengan hasil yang memuasakan.

"Kita apresiasi atas kerja keras pihak PT Palindo Marine ini. Tapi ini belum rampung karena harus melalui tahap finishing dan uji coba. Kami berharap agar semua sesuai harapan. Kami yakin PT Palindo Marine bisa diandalkan dan bisa bersaing secara nasional ataupun internasional," ujar Eko.

Pengadaan kapal patroli tersebut diakui Eko merupakan upaya dari Bakamla untuk terus melengkapi armada kapal patroli kenagaraan milik Bakamla yang selama ini masih kurang. "Kapal ini yang paling besar. Ini sejarah baru buat industri galangan di Indonesia. Kapal ini nantinya akan menjalankan tugas dan fungsinya menjaga keamanan laut di zone economy exclusive (ZEE) dari kapal-kapal illegal," ujarnya.

Nama Tanjung Datu merupakan nama pulau yang menjadi titik poin perbatasan antara Indonesia dan Malaysia di Kalimantan Barat. Seperti namanya kapal ini nanti akan mengawasi wilayah perairan terluar dari aktifitas kapal-kapal illegal.

"Selama ini sering gunakan kapal perang untuk menjalankan tugas keamanan wilayah perbatasan itu. Padahal yang dihadapi sipil, makanya perlu ada kapal patroli khusus seperti ini," tutur Eko.

Sementara Ari Suedewa dalam sambutannya yang dibacakan Eko menuturkan, pengadaan kapal patroli Bakamla ini memiliki makna yang strategis bagi industri alat pertahanan dan keamanan nasional khususnya PT Palindo Marine. Keberhasilan membangun kapal raksasa itu menunjukan bahwa putera puteri Indonesia mampu bersaing dengan negara manapun untuk melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai industri alat pertahanan dan keamanan.

"Ini mengurangi ketergantungan dengan negara lain dalam pengedaan kapal patroli seperti ini dan ini sangat dihargai pemerintah," ujar Ari.

Untuk itu kedepannya Ari berharap agar PT Palindo Marine tetap menjadi yang terbaik agar mampu bersaing dengan industri galangan lain baik dalam ataupun luar negeri. "Kuncinya satu, tunjukan kalau kita ini profesional. Sajikan hasil kerja yang berkualitas," pesan Ari.

Menanggapi Harmanto selaku presiden Direktur PT Palindo Marina mengaku, pihaknya memang akan berusaha keras akan menjadi yang terbaik dengan menghasilkan kapal-kapal berkualitas.

"Itu sudah komitmen kami dari dulu. Kami berharap agar kedepannya pemerintah terus dukung kami dengan mempercayakan kami sebagai patner untuk mengerjakan kapal-kapal negara lainnya," ujar Harmanto. (eja)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Oalah, Titik Banjir di Batam Makin Bertambah


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler