Misteri seputar kapal yang memburu reruntuhan pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang makin meningkat setelah kapal tersebut merapat di Perth secara rahasia.
Kapal 'Seabed Constructor' telah menghabiskan dua minggu menjelajahi dasar laut di Samudera Hindia bagian selatan untuk mencari potongan badan atau puing-puing dari pesawat MH370.
BACA JUGA: Pakai Niqab, Hakim Larang Istri Terdakwa Hadiri Sidang
Pada hari Kamis (8/2/2018), kapal itu merapat di wilayah Henderson, selatan Perth, tanpa mengonfirmasi rumor yang beredar baru-baru ini tentang pergerakannya, yang muncul setelah kapal ini berhenti mentransmisikan lokasinya saat berada di dekat lokasi sebuah kapal karam bersejarah.
Kapal tersebut telah menjadi subyek spekulasi internet yang intens setelah ia secara misterius mematikan transpondernya saat berada di laut, memicu para pengamat untuk mempertanyakan keberadaannya dan apa yang sedang dilakukannya.
BACA JUGA: Bocah 4 Tahun di Pedalaman Australia Dipaksa Berhubungan Seks
Skip Twitter TweetFireFox NVDA users - To access the following content, press 'M' to enter the iFrame.
Operator kapal yang berbasis di Texas, Ocean Infinity, belum mengomentari tentang periode "pemadaman" yang berlangsung lebih dari tiga hari, atau tentang kemajuan kapal sejauh ini dan telah menolak untuk memberikan wawancara saat kapal tersebut berada di pelabuhan.
BACA JUGA: Australia Abaikan Penanganan Kesenjangan di Kalangan Aborigin
Perusahaan komunikasi yang mewakili operator tersebut mengatakan bahwa kapal tersebut akan menjalani "persinggahan cepat" di Perth sebelum awak kapal melanjutkan pencarian.
Akses ke dermaga di Henderson dibatasi namun kapal itu bisa dilihat dari jarak pandang terdekat.
Satu teori seputar pergerakan mencurigakan dari kapal 'Seabed Constructor' adalah bahwa kapal itu pergi keluar jalur untuk mengambil peti dari kapal karam di dekatnya. Radar pelacak âSeabed Conctructorâ menunjukkan kapal itu berhenti beberapa kali selama pencarian MH370.
Twitter: Kevin Rupp Skip Twitter Tweet
FireFox NVDA users - To access the following content, press 'M' to enter the iFrame.
Teori lainnya menyebutkan bahwa kapal itu menemukan sesuatu yang menarik sehubungan dengan reruntuhan MH370 dan mematikan sistem identifikasi otomatisnya untuk membatasi kesedihan keluarga dari 239 korban yang mungkin melacak kemajuan pencarian.
Pemerintah Malaysia telah menandatangani kesepakatan "tak ada penemuan, tak ada pembayaran" dengan Ocean Infinity.
Jika kapal itu tidak menemukan reruntuhan MH370, Ocean Infinity hanya mendapat $ 20 juta (atau setara Rp 200 miliar) hingga $ 70 juta dolar AS (atau setara Rp 700 miliar).
Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Guru Didakwa karena Serang 3 Murid Perempuan