BACA JUGA: Obama Tuding McCain Tak Peduli Kelas Menengah
Menurut para saksi mata, menggunakan pengeras suara, komandan dua kapal perang yang posisinya paling dekat dengan Faina memperingatkan para pembajak di bawah pimpinan Ali Yare Abdulkadiragar agar tak mencoba mengeluarkan muatan kapal
''Kami mendapat informasi bahwa ada tiga kapal perang yang terus membuntuti kapal yang dibajak, dua di antaranya dalam posisi sangat dekat,'' kata Bile Mohamaoud Qabowsade, penasihat presiden wilayah semiotonomi Puntland, kepada AFP di Mogadishu, ibu kota Somalia, kemarin.
''Salah satu kapal itu milik Amerika Serikat dan dua lainnya milik negara anggota Uni Eropa,'' tambahnya
BACA JUGA: Diganjar 2,5 Tahun Akibat Macan Kertas
AS memang telah menugaskan USS Howard untuk turun tangan mengatasi pembajakan
BACA JUGA: Shenzhou VII Mendarat
Kedua negara raksasa itu tentu khawatir peralatan militer yang diangkut Faina jatuh ke tangan kelompok-kelompok radikal.Menurut Departemen Pertahanan Ukraina, Faina yang mengangkut 33 tank T-72 produksi Rusia, peluncur granat, dan amunisi dengan tujuan Kenya dibajak Kamis lalu (25/9)Alat-alat militer itu dipesan Departemen Pertahanan Kenya dari UkrainaKedua negara tersebut memang baru saja meneken perjanjian kerja sama di bidang pertahanan.
Salah seorang ketua suku yang berdomisili dekat Harardhere mengatakan, dirinya menyaksikan setidaknya dua kapal mengepung FainaTapi, dia tidak bisa menyebutkan pasti dari negara mana kedua kapal itu
''Para pembajak kini terpojok di dekat Desa Hinbarwaqo (di antara Harardhere dan Pelabuhan Hobyo)Komandan kapal perang itu juga meminta pimpinan pembajak naik ke kapal mereka untuk berunding,'' kata si kepala suku yang tak disebutkan namanya itu
Seorang nelayan setempat, Ali Harun, juga menyaksikan para pembajak melakukan kontak dengan teman-teman mereka di darat''Saya yakin, para pembajak itu tak akan bisa lagi melarikan diri,'' ujarnya
Faina diawaki 21 kruSebanyak 17 orang di antara mereka berkebangsaan UkrainaTiga orang yang lain berasal dari Rusia dan seorang lagi warga Latvia
Seorang laki-laki yang mengaku perwakilan pembajak kepada Associated Press pada Sabtu (27/9) mengatakan bahwa pihaknya menginginkan tebusan USD 35 juta (sekitar Rp 325,5 miliar)Namun, kabar itu tak bisa dikonfirmasi lebih lanjut
Sementara itu, nasib kapal Yunani pengangkut bahan kimia yang juga dibajak di wilayah Somalia, tepatnya di Teluk Aden, pada Jumat (26/9) hingga kemarin belum ada kejelasanKapal itu berawak 19 orangWilayah perairan Somalia memang dikenal sangat berbahayaSebab, negara itu memang seperti tidak bertuan selama 17 tahun terakhir akibat perang yang terus berlangsung(AFP/AP/ape/ttg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Digerebek, Militan Ledakkan Diri
Redaktur : Tim Redaksi