Kapal Perang AS-Eropa Kepung Pembajak

Senin, 29 September 2008 – 11:44 WIB
MOGADISHU - Para bajak laut Somalia yang menyandera kapal Ukraina, MV Faina, kini berada dalam kondisi terjepitKemarin (28/9) mereka dikurung tiga kapal perang di perairan dekat Harardhere, Somalia Tengah

BACA JUGA: Obama Tuding McCain Tak Peduli Kelas Menengah



Menurut para saksi mata, menggunakan pengeras suara, komandan dua kapal perang yang posisinya paling dekat dengan Faina memperingatkan para pembajak di bawah pimpinan Ali Yare Abdulkadiragar agar tak mencoba mengeluarkan muatan kapal


''Kami mendapat informasi bahwa ada tiga kapal perang yang terus membuntuti kapal yang dibajak, dua di antaranya dalam posisi sangat dekat,'' kata Bile Mohamaoud Qabowsade, penasihat presiden wilayah semiotonomi Puntland, kepada AFP di Mogadishu, ibu kota Somalia, kemarin.

''Salah satu kapal itu milik Amerika Serikat dan dua lainnya milik negara anggota Uni Eropa,'' tambahnya

BACA JUGA: Diganjar 2,5 Tahun Akibat Macan Kertas



AS memang telah menugaskan USS Howard untuk turun tangan mengatasi pembajakan
Sedangkan Rusia juga memerintah kapal perang mereka, Neutrashimy, untuk berlayar ke Somalia

BACA JUGA: Shenzhou VII Mendarat

Kedua negara raksasa itu tentu khawatir peralatan militer yang diangkut Faina jatuh ke tangan kelompok-kelompok radikal.

Menurut Departemen Pertahanan Ukraina, Faina yang mengangkut 33 tank T-72 produksi Rusia, peluncur granat, dan amunisi dengan tujuan Kenya dibajak Kamis lalu (25/9)Alat-alat militer itu dipesan Departemen Pertahanan Kenya dari UkrainaKedua negara tersebut memang baru saja meneken perjanjian kerja sama di bidang pertahanan.

Salah seorang ketua suku yang berdomisili dekat Harardhere mengatakan, dirinya menyaksikan setidaknya dua kapal mengepung FainaTapi, dia tidak bisa menyebutkan pasti dari negara mana kedua kapal itu

''Para pembajak kini terpojok di dekat Desa Hinbarwaqo (di antara Harardhere dan Pelabuhan Hobyo)Komandan kapal perang itu juga meminta pimpinan pembajak naik ke kapal mereka untuk berunding,'' kata si kepala suku yang tak disebutkan namanya itu

Seorang nelayan setempat, Ali Harun, juga menyaksikan para pembajak melakukan kontak dengan teman-teman mereka di darat''Saya yakin, para pembajak itu tak akan bisa lagi melarikan diri,'' ujarnya

Faina diawaki 21 kruSebanyak 17 orang di antara mereka berkebangsaan UkrainaTiga orang yang lain berasal dari Rusia dan seorang lagi warga Latvia

Seorang laki-laki yang mengaku perwakilan pembajak kepada Associated Press pada Sabtu (27/9) mengatakan bahwa pihaknya menginginkan tebusan USD 35 juta (sekitar Rp 325,5 miliar)Namun, kabar itu tak bisa dikonfirmasi lebih lanjut

Sementara itu, nasib kapal Yunani pengangkut bahan kimia yang juga dibajak di wilayah Somalia, tepatnya di Teluk Aden, pada Jumat (26/9) hingga kemarin belum ada kejelasanKapal itu berawak 19 orangWilayah perairan Somalia memang dikenal sangat berbahayaSebab, negara itu memang seperti tidak bertuan selama 17 tahun terakhir akibat perang yang terus berlangsung(AFP/AP/ape/ttg)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Digerebek, Militan Ledakkan Diri


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler