Ratusan keluarga dan kerabat meninggalkan para pelaut HMAS Darwin yang akan bertolak ke Teluk Aden, hari Rabu (30/12). HMAS Darwin bertolak dari basis Angkatan Laut Australia di Garden Island, Sydney. Mereka memiliki misi untuk membasmi selundupan obat-obatan dan pembajakan.
Perahu perang HMAS Darwin dengan berat 4.000 ton dan membawa lebih dari 2.000 orang akan menghabiskan waktu enam bulan ke depan menuju Timur Tengah.
BACA JUGA: Cara Pemuda Australia Habiskan Liburan Natal di Desa di Kalimantan Barat
Perahu ini akan berfokus pada masalah penyelundupan narkoba dan pembajakan di Teluk Aden, antara negara Yaman dan Somalia.
Perdana Menteri Australia, Malcolm Turnbull menghadiri upacara pelepasan perahu. Dalam kesempatan tersebut, ia berterima kasih kepada para pelaut yang berangkat. Ia juga sempat melakukan pertemuan dengan anggota keluarga.
BACA JUGA: Ribuan Ekor Ikan Kecil Mati Secara Misterius di Australia Barat
Kepada para anggota keluarga, Turnbull memberikan pujian.
"Keluarga yang harus dibanggakan Australia, bagian dari keluarga besar HMAS Darwin."
Turnbull mengatakan misi perahu ini menjadi salah satu yang "sangat penting bagi Australia dan keamanan dunia".
"Kekuatan pertahanan Australia, dengan sekutu kita, sedang berjuang melawan terorisme," katanya.
HMAS Darwin akan melakukan patroli perairan yang menghubungkan Asia, dengan Timur Tengah dan Eropa. Menurut Turnbull kawasaan perairang ini secara strategis sangatlah penting.
Sebelumnya, lima ton obat-obatan selundupan telah berhasil dicegat oleh Angkatan Laut Australia, selama dua tahun terakhir.
BACA JUGA: Resiko Kebakaran di Victoria Meningkat Pada Malam Tahun Baru
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Dia 10 Film yang Paling Banyak Diunduh Secara Ilegal Sepanjang 2015