jpnn.com - TUBAN - Kapal tanker pengangkut bahan bakar minyak (BBM) terbakar di pelabuhan PT Transpacific Petrochemical Indotama (TPPI), Desa Tasikharjo, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban kemarin (24/1).
Informasi menyebutkan, kapal tanker providence milik Pertamina yang bersandar sekitar 4 kilometer (km) dari bibir pantai itu terbakar sekitar pukul 12.15 di lokasi single point mooring di pelabuhan TPPI.
BACA JUGA: Bocah Raib, Diduga Disambar Buaya
Akibat kejadian itu, tiga orang di antara 25 anak buah kapal (ABK) yang berada di kapal tanker tersebut mengalami luka-luka. Sementara seorang nelayan belum ditemukan. ''Di dalam kapal terdapat 25 ABK. Semua sudah dievakuasi dengan menggunakan tug boat. Tiga orang di antara mereka mengalami luka-luka serta satu nelayan belum ditemukan,'' kata Kapolres Tuban AKBP Ucu Kuspriyadi saat di lokasi kejadian kemarin.
Menurut Kapolres, seorang nelayan yang belum ditemukan itu merupakan warga sekitar yang biasa membantu menyambung pipa minyak bawah laut ke kapal pengangkut BBM. Namun, identitas nelayan tersebut belum diketahui. ''Siapa namanya, kami masih mengidentifikasi dan terus mencari,'' tuturnya.
BACA JUGA: Ada Ladang Ganja di Tengah Kebun Padi dan Kopi
Terkait dengan penyebab kebakaran itu, Kapolres belum bisa memastikan. Pihaknya terus menyelidiki pemicu kebakaran tersebut. ''Soal penyebabnya, kami juga belum tahu. Kami tidak mau menduga-duga karena masih dalam penyelidikan,'' tandasnya.
Assistant Manager External Relation Marketing Operation Region V Heppy Wulansari mengatakan, kebakaran bermula saat kapal hendak melakukan back loading (pengisian BBM ke kapal) melalui pipa minyak bawah laut dari terminal BBM Tuban (TBBMT).
BACA JUGA: Gelombang Laut Tinggi, Nelayan Paceklik
Lebih lanjut Happy menjelaskan, kapal yang sedang bersandar itu dalam keadaan kosong dan masih mempersiapkan backloading. ''Rencananya, tanker tersebut mengirim BBM ke terminal BBM Kupang untuk memenuhi BBM di wilayah Nusa Tenggara Timur sebesar 5.500 kl premium dan 9.500 kl solar,'' jelas pegawai Pertamina lulusan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya 1997 itu. (tok/bh)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Empat Rumah Disapu Angin Kencang
Redaktur : Tim Redaksi