Selasa (30/12) kapal patroli Israel menembaki dan menabrak kapal yang ditumpangi 16 aktivis kemanusiaan dari LSM Free Gaza Movement yang membawa bantuan medis
BACA JUGA: Parlemen Asia Desak Israel Hentikan Aksi Militer
Kapal bernama The Dignity itu berusaha menerobos blokade penjagaan Israel di laut tengah untuk mengirimkan bantuan obat-obatan seberat tiga setengah tonElize Ernshire, salah satu aktivis yang ikut dalam rombongan di kapal tersebut mengatakan, Israel memerintahkan kapal Dignity berputar haluan ke tempat asalnya dan memberikan tembakan peringatan
BACA JUGA: Kecam Israel, SBY Ajak Umat Islam Bersatu
Padahal, saat itu Dignity masih berada di perairan internasional, sekitar 70 kilometer dari daratan Israel dan 115 kilometer lepas pantai GazaMeski diserang, Dignity tetap bertahan di tempatnya
BACA JUGA: Hamas Lancarkan Serangan Balasan
Tidak ada korban luka ataupun tewas dalam kejadian tersebutNamun, baik kapal patroli Israel maupun The Dignity sama-sama mengalami kerusakan”Tembakan itu menyebabkan bagian depan dan atap kapal rusakBegitu pula sisi kiri kabin dan bagian kemudiKami diancam angkatan laut IsraelJika kami meneruskan pelayaran ke Gaza, Israel akan menembak kami lagi,” tutur Ershire.Paul Larudee, salah satu pendiri Free Gaza Movement, menyebutkan, ada sekitar 11 kapal perang Israel yang mereka sebelum putar haluan ke Lebanon”Kami dipaksa berhenti untuk diperiksa, tapi kami menolak perintah itu,” ungkapnya
Saat itulah beberapa tembakan diarahkan ke perairan di sekeliling kapal”Namun, kami tetap tak bergerak mundur, sampai sebuah kapal tempur menabrak bagian samping kapalUntung, kami tidak tenggelam,” ujarnya
Karena kondisi kapal yang compang-camping, Dignity memutuskan berbalik arah ke Lebanon dan tidak ke Larnaca, Cyprus, tempat kapal itu memulai perjalananErnshire menegaskan, serangan Israel tidak akan menghentikan upaya mereka membawa bantuan bagi warga Gaza”Mayoritas anggota rombongan memutuskan, begitu kita sampai di Lebanon, kami akan mengatur kembali pelayaran-pelayaran sejumlah kapal ke Gaza,” ujarnya.
Upaya menerobos blokade Israel bukan kemarin saja dilakukan Free Gaza MovementLSM yang berpusat di Siprus itu sudah enam kali mencoba menerobos ketatnya pengurungan pasukan Israel atas Gaza, baik lewat jalur laut, darat, maupun udara
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Israel Yigal Palmor membantah bahwa angkatan lautnya menembak kapal para aktivis pro-GazaDia berdalih awak kapal Dignity gagal merespons kontak radio dengan kapal tempur Israel”Setelah kapal itu tidak merespons panggilan radio, kami mencoba mendekat sehingga terjadilah tabrakan ituKerusakan yang timbul hanya kecil,” kilahnyaYigal Palmor menuding, para aktivis kemanusian internasional sengaja memprovokasi pasukan Israel untuk mendapat respons sehingga mendapat liputan media
Presiden Lebanon Michel Sleiman dalam pernyataan resmi mengatakan, negaranya menyambut baik kedatangan kapal bala bantuan buat bangsa Palestina”Mereka bisa mendarat di wilayah Lebanon mana saja, sampai tujuan mendarat di Palestina tercapai,” ujarnya
Situasi Gaza
Sementara itu, situasi di Jalur Gaza makin kritisMemasuki hari keempat kemarin, tentara Israel belum mengendurkan serangan udaranyaDalam serangan sepanjang hari ini, 12 warga Gaza gugur, termasuk dua adik kakak berusia 11 dan 12 tahun.
Meskipun dunia internasional mengecam, Israel menolak menghentikan agresi dan menyatakan akan melakukan serangan habis-habisan dalam satu minggu iniDi perbatasan, pasukan darat Israel siap siaga untuk sewaktu-waktu diperintahkan melakukan serangan darat.
Rumah-rumah sakit di Gaza dilaporkan mulai kekurangan persediaan obat-obatan dan peralatan medis lain untuk merawat sekitar 1.600 warga Gaza yang luka-luka akibat agresi biadab Israel. (ap/Rtr/kim)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Indonesia Desak PBB Hentikan Kebrutalan Israel
Redaktur : Tim Redaksi