Kapal Tenggelam di Buton Tengah, 15 Orang Tewas

Senin, 24 Juli 2023 – 11:36 WIB
Para korban dan keluarganya yang mendatangi di Puskesmas Mawasangka Timur. (Antara/HO-Basarnas Kendari)

jpnn.com - KENDARI - Kapal penyeberangan antardesa di Kabupaten Buton Tengah, Sulawesi Tenggara, mengalami kecelakaan dan tenggelam di Teluk Mawasangka Tengah.

Kepala Basarnas Kendari Muhammad Arafah mengatakan kecelakaan kapal tenggelam itu mengakibatkan 15 warga Desa Lagili, Kecamatan Mawasangka Timur, Kabupaten Buton Tengah,  meninggal dunia. Enam korban lainnya diselamatkan.

BACA JUGA: BKI Jalin Kerja sama dengan Badan Klasifikasi Yunani untuk Keselamatan Kapal

"Keseluruhan korban meninggal dunia setelah dilakukan identifikasi di Puskesmas Mawasangka Timur, langsung diserahkan kepada keluarga, sedangkan korban yang selamat, saat ini sementara dilakukan perawatan," jelasnya di Kendari, Senin (21/7).

Saat ini, pihaknya masih mencari korban lainnya dari tragedi kapal tenggelam tersebut. "Sementara korban yang masih dalam pencarian sebanyak 19 orang. Perkiraan sesuai laporan awal, jumlah korban ada sebanyak 40 orang," ungkapnya.

BACA JUGA: Kapal Tenggelam di Labuan Bajo Berstatus Barang Bukti, Kok, Bisa Diambil Pemiliknya?

Basarnas Kendari telah mengevakuasi kapal penyeberangan tersebut. Adapun kapal yang tenggelam itu merupakan kapal penyeberangan antar Desa Lagili, Kecamatan Mawasangka Timur dan Desa Lanto, Kecamatan Mawasangka Timur.

Arafah menjelaskan peristiwa kecelakaan kapal tersebut pertama kali diinformasikan oleh anggota Polsek Mawasangka Tengah pada Senin (24/7) dini hari.

BACA JUGA: Wisatawan: Kapal Tenggelam di Labuan Bajo Pernah Kecelakaan

Berdasarkan laporan tersebut, pihaknya langsung memberangkatkan Tim Rescue Siaga SAR Muna menggunakan mobil rescue dan membawa satu unit perahu karet pukul 2.50 WITA.

"Selain itu, pada pukul 04.50 WITA, diberangkatkan juga Tim Rescue Pos SAR Baubau dengan RB 210 membawa dua unit rubber boat (perahu karet) untuk memberikan bantuan SAR," kata Arafah.

Setelah Tim Rescue tiba, lanjutnya, pencarian langsung dilakukan dengan membagi menjadi dua tim.

Adapun tim pertama melakukan penyelaman di sekitar lokasi kejadian kecelakaan kapal.

Tim kedua melakukan penyisiran di atas permukaan laut sekitar tempat kejadian dengan menggunakan perahu karet. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler