jpnn.com - KENDARI - Polisi langsung bergerak mengusut kasus tenggelamnya kapal penyeberangan antar-desa di Perairan Teluk Mawasangka Tengah, Kabupaten Buton Tengah, Sulawesi Tenggara.
Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Buton Tengah, Polda Sultra memeriksa nakhoda kapal pincara yang bernama Saharuddin (50), warga Desa Lagili, Kecamatan Mawasangka Tengah, Kabupaten Buteng,
BACA JUGA: Kapal Tenggelam di Buton Tengah, 15 Orang Tewas
"Untuk BAP (berita acara pemeriksaan) sudah kami lakukan di Polres Buteng," kata Kasat Reskrim Polres Buteng Iptu Sunarton saat dihubungi di Kendari, Selasa (25/7).
Dia menjelaskan bahwa saat ini pihaknya telah mengamankan nakhoda tersebut di Polres Buteng.
BACA JUGA: Identitas Korban Tewas dan Selamat Insiden Kapal Tenggelam di Sultra
"Kami belum lakukan penahanan, statusnya masih kami amankan di Polres Buteng," jelas Sunarton.
Sebelumnya, Basarnas Kendari mengevakuasi kapal penyeberangan antar-desa di Kabupaten Buton Tengah, Sulawesi Tenggara, yang mengalami kecelakaan hingga mengakibatkan kapal tersebut tenggelam di perairan Teluk Mawasangka Tengah.
BACA JUGA: Kapal Tenggelam di Labuan Bajo Berstatus Barang Bukti, Kok, Bisa Diambil Pemiliknya?
Kepala Basarnas Kendari Muhammad Arafah di Kendari, Senin (24/7), mengatakan bahwa kapal yang tenggelam tersebut merupakan kapal penyeberangan antardesa, yakni Desa Lagili, Kecamatan Mawasangka Timur dan Desa Lanto, Kecamatan Mawasangka Timur.
Menurut dia, peristiwa kecelakaan kapal tersebut pertama kali diinformasikan oleh anggota Polsek Mawasangka Tengah.
"Yang melaporkan bahwa telah terjadi kecelakaan kapal, yakni satu kapal penyeberangan antar-desa tenggelam pada Senin (24/7) dini hari," kata Arafah.
Setelah Tim Rescue tiba, lanjutnya, pencarian langsung dilakukan dengan membagi menjadi dua tim.
Adapun tim pertama melakukan penyelaman di sekitar lokasi kejadian kecelakaan kapal.
Tim kedua melakukan penyisiran di atas permukaan laut sekitar tempat kejadian dengan menggunakan perahu karet.
Arafah menyebutkan bahwa akibat kecelakaan tersebut, sebanyak 15 orang yang merupakan warga Desa Lagili, Kecamatan Mawasangka Timur, Kabupaten Buton Tengah dinyatakan meninggal dunia. Enam orang korban lainnya diselamatkan.
"Keseluruhan korban meninggal dunia setelah dilakukan identifikasi di Puskesmas Mawasangka Timur, langsung diserahkan kembali kepada keluarganya, sedangkan korban yang selamat, saat ini sementara dilakukan perawatan," jelasnya. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi