Kapan Pandemi Selesai? Begini Target Satgas Covid-19

Senin, 13 Desember 2021 – 20:53 WIB
Pengambilan sampel untuk tes Covid-19 dengan metode PCR. Foto: dokumen JPNN.com/Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah terus berupaya mengubah status pandemi Covid-19 menjadi endemi pada April 2022.

Untuk mencapai target itu, pemerintah memperluas vaksinasi, penerapan protokol kesehatan secara ketat, serta pengetesan dan pelacakan masif.

BACA JUGA: Qasysy Hadirkan Parfum Minyak Kasturi

Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19 Sonny Harry B Harmadi mengatakan target itu harus dibarengi dengan kerja sama masyarakat.

Oleh karena itu, dia meminta masyarakat tidak lengah mengingat peluang Indonesia dilanda gelombang ketiga pada Januari 2022.

BACA JUGA: Satgas Covid-19 Bakal Terbitkan Aturan Bagi Pelaku Perjalanan yang Belum Vaksinasi Penuh?

"Jangan lengah, nanti akan mundur lagi,” kata dia dalam webinar 'Pelatihan Penguatan Gerakan Pramuka 5: Strategi Komunikasi Publik Covid-19 Menuju Natal dan Tahun Baru serta Pengumuman Kompetisi Video Pramuka Lawan Covid-19', yang diselenggarakan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika RI dan KPCPEN.

Di sejumlah negara dengan cakupan vaksinasi di atas 70 persen, gelombang Covid-19 terus berulang.

BACA JUGA: DeBio Network Raih Pembiayaan Rp 33 Miliar

Penyebab utamanya adalah pengabaian protokol kesehatan kala pembatasan gerak dan mobilitas dilonggarkan.

Sonny mengatakan masyarakat pun harus terlibat dalam vaksinasi, protokol kesehatan, membatasi mobilitas, dengan harapan varian baru tidak masuk.

“Kalau sampai terjadi lonjakan di Januari, Indonesia akan kembali seperti di Juli. Mundur lagi, mengulang lagi seperti terjadi di banyak negara,” ujarnya.

Direktur Tata Kelola Kemitraan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo Hasyim Gautama mengatakan kondisi pandemi amat dinamis sehingga kebijakan pemerintah harus disesuaikan.

Dalam kondisi itu, sebagian pembaruan komunikasi kebijakan belum tersampaikan ke masyarakat.

“Gerakan Pramuka berperan penting menyampaikan komunikasi ini,” kata dia.

Inti komunikasi terutama pembiasaan gaya hidup baru di era pandemi. Kebiasaan menjaga jarak, memakai masker, dan menjaga kebersihan harus terus digaungkan agar masyarakat tetap menerapkannya.

Sebab, masih ada sekelompok pihak mengabaikan protokol kesehatan.

Sekretaris Komisi Pengabdian Masyarakat Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Irawan Laliasa mengatakan sosialisasi kebiasaan baru merupakan salah satu fokus Gerakan Pramuka di tengah pandemi.

Kwartir Nasional Gerakan Pramuka telah menerima pendaftaran 20.603 Duta Kebiasaan Baru di antara anggotanya.

Tugas utama mereka ikut menyosialisasikan protokol kesehatan, membantu pelacakan kontak erat, hingga membantu vaksinasi.

Beberapa kwartir aktif terlibat proses vaksinasi. Sementara di berbagai kwartir hingga tingkat kecamatan dan gugus depan, sosialisasi kebiasaan baru sudah semakin masif dilakukan.

Hal itu merupakan bagian dari inovasi Gerakan Pramuka di tengah pandemi.

“Pandemi bukan hambatan bagi Gerakan Pramuka. Justru ini kesempatan inovasi Gerakan Pramuka,” kata dia.(tan/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur : Yessy
Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler