Kapan sih Tol Balikpapan – Samarinda Beroperasi?

Selasa, 11 September 2018 – 00:24 WIB
Proyek pembangunan jalan tol. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, BALIKPAPAN - Hingga saat ini belum ada kepastian kapan proyek Jalan Tol Balikpapan – Samarinda (Balsam) bakal dioperasikan. Jalan tol sepanjang 99 kilometer terbagi dalam lima seksi. Di mana, setiap seksi memiliki berbagai kendala masing-masing.

Meski begitu, Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak meyakini bahwa Tol Balsam, khusus Seksi I yang menghubungkan Kilometer 13 Balikpapan hingga Km 38 Samboja, Kutai Kartanegara bisa beroperasi Desember. Menurutnya, pengerjaan tol secara keseluruhan sudah berjalan sangat baik.

BACA JUGA: Pembebasan Lahan Tol Balikpapan – Samarinda Bakal Molor

“Sesuai komitmen saya, pada akhir tahun ini sudah ada segmen tol yang bisa dioperasionalkan. Mudah-mudahan saja segmen 1. Laporannya sejak Agustus lalu sudah 100 persen progres pembangunannya,” ucapnya.

Gubernur Kaltim dua periode ini meminta kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan kontraktor dapat mempersiapkan berbagai fasilitas pendukung. Sehingga operasional seksi I bisa berjalan secepatnya. Dia mengungkapkan, seksi I terbagi lagi dalam lima segmen dengan tingkat kesulitan pengerjaan yang berbeda-beda.

BACA JUGA: Gubernur Berkursi Roda Diadang Puluhan Warga

“Namun dipastikan hingga akhir 2018 untuk semua segmen sudah mencapai 100 persen. Sehingga, terkoneksi secara langsung kelima segmen untuk operasional sebelum kita melaksanakan soft opening,” ujarnya. Awang percaya, Tol Balsam seksi I bisa tuntas pada akhir tahun.

“Keterlambatan pengerjaan dari target sebab terkendala cuaca. Namun, saya yakin sebelum akhir tahun sudah klir semua 100 persen,” akunya.

Terpisah, Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Wilayah XII Refly Tangkere menjelaskan progress Tol Balsam. Teranyar, pihaknya melakukan pemantauan langsung proyek tol pada Jumat (7/9).

Dia menyebutkan, soal Seksi I, pengerjaan dari segmen 1 hingga segmen 4 sudah selesai. Saat ini, masalah masih tersisa pada segmen 5 karena keberadaan tanah lunak. Kisaran panjang tanah lunak kurang lebih satu kilometer.

Proyek yang dikerjakan dengan APBD ini ternyata masih memerlukan penambahan biaya untuk pengurukan dan pengurasan air pada tanah lunak tersebut.

“Karena keterbatasan APBD Kaltim, akhirnya diserahkan kepada BUJT atau investor. Kemungkinan mereka membutuhkan waktu penyelesaian tanah lunak ini hingga Februari atau Maret 2019,” ungkapnya. (gel/rsh/k18)


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler