Kapasitas RS Masih Terpenuhi, Ganjar Minta Warga Jateng tetap Disiplin Protokol Kesehatan

Minggu, 13 September 2020 – 07:23 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Foto : Instagram

jpnn.com, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo memastikan ketersediaan bed isolasi rumah sakit di wilayah Jawa Tengah masih cukup untuk merawat pasien COVID-19. Hingga saat ini, baru terpakai 40,5 persen dari kapasitas yang ada.

Ganjar menjelaskan, data per 10 September 2020, pukul 08.00 WIB, dari total 3.343 bed isolasi yang tersedia saat ini sudah 1.355 bed yang terpakai. Selain itu, sejumlah tempat yang disiapkan untuk isolasi juga masih kosong.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Anies Baswedan Bikin Rugi Ratusan Triliun, Jadi Editor Metro TV Dibunuh atau Bunuh Diri? Heboh Pelda Junaidi

“Umpama kami menyiapkan (Asrama Haji) Donohudan, belum terpakai. Bank Jateng lama yang ada di (kawasan) Kota Lama itu udah kami siapin itu, sama sekali nggak kepakai,” kata Ganjar ditemui di rumah dinasnya, Sabtu (12/9/2020).

Di sisi lain,pihaknya juga menyiagakan Rumah Sakit Bung Karno Solo untuk jadi tempat khusus perawatan pasien COVID-19 di Jateng.

BACA JUGA: Risa Berderai Air Mata Saat Mendengar Ucapan Ganjar ini

“Termasuk kalau rumah sakitnya kurang kami nyiapin RS Bung Karno Solo, itu mau kita khususkan. Tapi sampai hari ini juga belum dan itu masih standby, masih kosong, sebenarnya kita lebih banyak siaga,” ujarnya.

Ganjar mengatakan hal ini tidak serta merta jadi alasan untuk melonggarkan protokol kesehatan.

BACA JUGA: Ada Aduan Pencemaran Lingkungan, Pak Ganjar Langsung Menurunkan Tim ke Lapangan

“Itu tidak berarti kita harus tidak disiplin lho, jangan lho, jangan sampai kita tidak disiplin. Mentang-mentang masih ada terus mau dipenuhi, lebih baik dikosongin,” tegasnya.

Ganjar berharap, upaya pengosongan ini juga dapat dilakukan bersama-sama. Salah satunya dengan penegakan hukum yang telah dimulainya sejak 25 Agustus lalu.

“Ketika kita sudah bisa mengontrol diri dengan jaga jarak protokolnya diikuti, itulah sebenarnya adaptasi kebiasaan barunya sudah jalan. Maka sebenarnya kita tinggal melakukan improvement-lah, perbaikan dikit lagi dengan mencari cara untuk kontrol. Sekarang yang dibutuhkan apa? Patroli,” tegas Ganjar. (flo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler