jpnn.com - JAKARTA - Memanasnya suasana debat calon presiden di Balai Sarbini, Jakarta, Senin (9/6) malam rupanya sejalan dengan situasi di luar ruang. Pasalnya, sejak awal Komisi Pemilihan Umum (KPU) terlihat kewalahan mengurus jalannya debat.
Tidak hanya para undangan, ratusan wartawan baik dari dalam negeri maupun luar negeri tidak diperkenankan masuk. Akibatnya, desak-desakan di depan pintu depan ruang debat pun tak terhindarkan.
BACA JUGA: Wapres: PRJ Kembangkan Potensi Usaha Kecil
"Percuma kami diberi ID Wartawan KPU khusus, kalau acara penting seperti ini ID itu tidak berlaku. Harusnya KPU bisa memperkirakan kapasitas gedung, kalau memang di dalam tidak memadai seharusnya ada tempat khusus dengan layar besar bagi kami untuk bekerja," ujar wartawan Harian Republika, Ira Sasmita.
Kondisi ini tidak sejalan dengan penjelasan yang sebelumnya dikemukakan komisioner KPU, Arief Budiman. Menurutnya, kapasitas ruang debat mampu menampung 550 orang. Sementara masing-masing pasangan calon diberi jatah 164 kursi.
BACA JUGA: Menpora Somasi Pemprov DKI
"Jadi masih tersisa 200-an kursi, itu nanti untuk media, staf KPU dan beberapa undangan yang kami rasa perlu," kata Arief Budiman beberapa waktu lalu.(gir/jpnn)
BACA JUGA: Dua Saksi Korupsi Transjakarta Mangkir
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polda Bidik Empat Guru JIS
Redaktur : Tim Redaksi