jpnn.com, JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin menyatakan pihaknya hingga saat ini masih belum berambisi untuk mengejar kekuasaan.
Pernyataan itu disampaikan menjawab tantangan politikus PDI Perjuangan Kapitra Ampera agar PA 212 membentuk partai politik.
BACA JUGA: Wasekjen PA 212 Sebut Ahmadiyah Aliran Sesat, Wajar Umat Islam Marah
Menurut Novel, saat ini pihaknya masih fokus untuk memperjuangkan nasib Habib Rizieq Shihab (HRS) dan kawan-kawan yang masih menjalani proses hukum.
"Kami sampai saat ini belum ada ambisi kepada kekuasaan, maupun jadi presiden atau apa itu, karena PA 212 masih di bawah komando Habib Rizieq," kata Novel Bamukmin kepada JPNN.com, di kawasan Matraman, Jakarta Timur, Senin (6/9)
BACA JUGA: Direktur HRS Center Sebut Ada Plagiarisme di Vonis Kasus RS UMMI
Novel menyatakan untuk mengawal Indonesia tidak perlu harus membentuk partai politik, lantaran parpol akan memakan biaya yang banyak.
"Berpartai itu ada ongkos partai, orang kalau sudah menghalalkan segala cara, partai apa pun akan rusak, karena ada ongkos partai, ongkos politik yang harus dibayar," lanjutnya.
BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Kasus Surat Gubernur Sumbar, SBY Lapor Polisi, Kapitra Minta Bukti
Saat ini, jelasnya, rata-rata partai politik mencari keuntungan, sehingga banyak aspirasi rakyat yang tidak tersalurkan.
"Akhirnya aspirasi tersingkirkan. Kemudian negara terbengkalai, karena mereka hanya patokan satu untuk menyelamatkan partai dan untuk meraih suara terbanyak," cetus Novel Bamukmin. (mcr8/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur : Soetomo
Reporter : Kenny Kurnia Putra