jpnn.com - MAUMERE – Penembakan salah seorang warga Kelurahan Waioti, Kapolda NTT Brigjen E Widyo Sunaryo menyatakan, polisi salah dalam mengambil tindakan, apalagi dalam aksinya itu membawa senjata laras panjang dan menggunakan pakaian preman.
Kepada Timor Express (Grup JPNN) di Maumere, pekan lalu, Widyo menjelaskan, yang dilakukan tiga anggota polisi menembak warga itu salah, apalagi membawa senjata laras panjang dan tidak mengenakan pakaian dinas. Karena itu, tiga anggota harus diproses sesuai hukum yang berlaku.
BACA JUGA: Bisnis Barang Haram, Suami-Istri Dibekuk Polisi
Dalam laporan Kapolres Sikka, tiga anggota itu sedang mengejar oknum yang adalah seorang residivis, karena ada masalah sebelumnya. Namun, tindakan anggota itu tetap salah, apalagi tidak ada perintah dari atasan.
“Tindakan anggota polsi yang menembak warga itu salah besar. Apalagi dalam tindakannya itu membawa senjata laras panjang. Karen itu, ketiga anggota harus tetap diproses hukum,” tegasnya.
BACA JUGA: Inilah Mereka..Sindikat Curanmor Makassar
Sementara itu, Kapolres Sikka AKBP Made Kusuma Jaya dalam laporannya menjelaskan, ketiga polisi itu telah melakukan penembakan dengan menggunakan airsoft gun, sehingga mengakibatkan seorang korban luka. Namun, korban tersebut adalah seorang residivis yang sudah lama dicari pihak kepolisian. Apapun yang dilakukan anggotanya kata Made, kesalahan itu tetap terletak pada pimpinannya, sehingga kesalahan yang dilakukan anggota tetap menjadi tanggung jawabnya.
“Telah diketahui dan diperiksa bahwa ada tiga anggota yang telah melakukan penembakan terhadap salah seorang warga. Namun apapun kesalahan anggota itu tetap menjadi tanggung jawab pimpinan,” kata Made.(kr5/ays/fri/jpnn)
BACA JUGA: Waspada! Ini Modus Perampokan Baru
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anak Durhaka Ini Laporkan Ibunya ke Polisi Lantaran Dinasehati
Redaktur : Tim Redaksi