jpnn.com, BENGKULU - Pengembangan usaha kecil-menengah Warung Kopi Digital atau Warkop Digital terus berjalan di berbagai daerah. Upaya Pemerintah Provinsi Bengkulu membangun pertumbuhan ekonomi di daerah turut didukung Kapolda Bengkulu.
Dalam tahap awal, Polda Bengkulu akan memberi kemudahan akses bagi warga untuk membuka Warkop Digital di Mapolda, Polresta dan SPN Bukit Kaba Rejang Lebong.
BACA JUGA: Erick Thohir Salat di Kamar Bung Karno Saat Tapak Tilas ke Bengkulu
Hal itu disampaikan Kapolda Bengkulu Irjen. Armed Wijaya pada satu kesempatan Pelatihan Citizen Journalism bagi aparat Bhabinkamtibmas di Mapolda Bengkulu baru-baru ini yang dihadiri oleh Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah dan Waka Lemdiklat Polri Irjen Eko Budi Sampurno serta Founder Guetilang.com, Dedi Yudianto.
"Kita mulai start saja untuk Warkop Digitalnya dengan membuka kedai Coffee Bencoolen di Mapolda, Polresta dan SPN untuk tahap awal, selanjutnya akan di buka diseluruh Polres yang ada," kata Kapolda Bengkulu Irjen Armed Wijaya.
BACA JUGA: Usut Dugaan Korupsi Ganti Rugi Lahan Tol, Kejati Bengkulu Periksa 40 Saksi
Kapolda menjelaskan, program ini patut didukung karena selain bisa membantu pertumbuhan ekonomi, juga bisa menjadi pasar bagi kopi khas Bengkulu.
"Selain itu bisa menjadi pusat belajar bagi UMKM di desa atau kelurahan. Polri akan siap mendukung dan membantu masyarakat dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi," ujar Kapolda.
BACA JUGA: BNI dan Warkop Digital Bersinergi Wujudkan Smart Province di Bengkulu
Konsep Warkop Digital ini, menurutnya, merupakan konsep baru yang menggunakan teknologi digital sehingga bisa membantu masyarakat dalam berbagai macam transaksi yang berbasis digital.
Kapolda juga menuturkan, sebagai langkah awal harus dimulai di Mapolda dan Polres, selanjutnya di desa ataupun kelurahan yang ada di Provinsi Bengkulu.
"Saya minta para Bhabin untuk bisa segera memaksimalkan fungsinya setelah pelatihan citizen Journalism ini," tutup Kapolda Bengkulu.
Pelatihan citizen journalism bagi aparat Bhabinkamtibmas se-Polda Bengkulu itu sendiri bertujuan untuk memberi bekal kemampuan bagi aparat polisi yang bersentuhan langsung dengan masyarakat di pedesaan dan kelurahan untuk ikut mempublikasikan informasi penting di media sosial maupun media online sebagai kontributor layaknya warga atau jurnalisme warga.
Peran Bhabinkamtibmas yang dilatih itu nantinya akan ikut berperan aktif mendorong warga untuk menikmati Warkop Digital yang diperuntukan bagi kemudahan dan kenyamanan warga dalam bertransaksi digital sambil menikmati layanan Warkop.
Di kesempatan terpisah, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Tekhnologi Informasi dan Komunikasi Nasional (APTIKNAS) yang juga salah satu founder Guetilang.com, Soegiharto Santoso mengapresiasi dukungan Polda Bengkulu terkait pendirian Warkop Digital di lingkup Polda Bengkulu.
Dia mengatakan, pengembangan Warkop Digital ini perlu didukung semua pihak, termasuk APTIKNAS yang telah menandatangani MoU dengan pihak Warkop Digital, di mana hingga saat ini APTIKNAS memiliki 29 DPD dari Aceh hingga Papua tentu mempunyai potensi yang besar jika ini dapat bergulir dengan baik.
“Saya akan mencoba mendorong Akselerasi Citizen Journalism dari Bhabin ini melalui 29 DPD APTIKNAS yang seluruhnya merupakan Pengusaha TIK daerah” ungkapnya.
Ia menambahkan, "Terkait dengan peran Bhabinkamtibmas yang menjalankan praktek jurnalisme warga perlu diapresiasi. Karena pemberitaan dan akses informasi transaksi digital di tingkat pedesaan yang selama ini tidak tercover media atau wartawan, bisa diisi oleh peran aparat Bhabinkamtibmas dengan praktek jurnalisme warga," ujar Hoky sapaan akrabnya.
Diketahui, Warkop Digital adalah tempat usaha di desa yang diberi sentuhan kedai kopi yang dipadukan dengan memanfaatkan layanan digital yang terhubung ke teknologi internet.
Di mana masyarakat dapat memperoleh akses informasi sekaligus pengembangan potensi desa, pemasaran, percepatan akses dan pelayanan informasi serta membantu Usaha Mikro di desa/kelurahan.
Warkop Digital menjadi kreatif hub yang dapat melakukan berbagai macam layanan digital, mulai dari pelatihan online, inventori, transaksi digital berbasis QR, pembayaran online, pemasaran online sampai pada pengembangan potensi SDA melalui produk kreatif dan pengelolaan desa wisata. (dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif