jpnn.com, BATAM - Jajaran Polsek Sekupang langsung bergerak cepat menyikapi aksi geng motor di Jalan Marinacity, Tanjungriau, Sekupang, Batam, Kepri, Minggu (3/9) lalu.
Pasalnya, akibat aksi ugal-ugalan mereka seorang pengendara bernama Risa mengalami patah tulang.
BACA JUGA: Baru Bebas, Residivis Ini Kembali Masuk Penjara
Kapolsek Sekupang Kompol Oji Fharoji mengatakan pihaknya sudah menyelidiki kasus tersebut. Menurut Oji, pelaku penabrak Risa bukan dari anggota klub motor resmi.
"Kami sudah turun ke lapangan mengecek dan juga berkomunikasi dengan komunitas motor. Itu yang terlibat tabrakan bukan dari anggota komunitas motor," ujarnya mengklarifikasi pemberitaan yang terbit Selasa lalu.
BACA JUGA: Hari Ini, Presiden Jokowi-PM Lee Bahas Batam di Singapura
Dia menyatakan bersama anggotanya sudah mencari Risa. Tujuannya untuk membawa Risa berobat sekaligus untuk mengetahui kronologis kejadian tersebut.
"Saat ini anggota saya terus melakukan patroli di wilayah rawan supaya masyarakat lebih aman," ujar polisi berpangkat melati satu di pundak ini.
BACA JUGA: Taman Jodoh Boulevard akan Disulap Jadi Pusat Kuliner
Oji juga meminta kepada seluruh warga untuk sama-sama menjaga keamanan. "Kalau ada yang mencurigakan segera laporkan ke kami agar secepatnya kami tangani. Mari kita jaga keamanan bersama, Batam milik kita berama. Batam aman kita nyaman," ungkapnya.
Kapolda Kepri Irjen Pol Sam Budigusdian menaruh perhatian dalam pemberantasan balap liar dan geng motor di Batam.
Sebab, aksi balapan liar dan keberadaan geng motor sangat mengganggu kamtibmas di Batam. Selain itu, balap liar juga merugikan pengguna jalan lainnya.
"Sudah menjadi atensi Polda Kepri dan jajaran untuk memberikan tindakan tegas," kata Sam, kemarin.
Kabid Humas Polda Kepri, Kombes Pol Erlangga menambahkan, penanganan geng motor, balap liar tidak bisa dilakukan secara parsial. Namun harus secara bersama-sama dengan stakeholder lainnya. "Penyelesaiannya ini secara komprehensif," tuturnya.
Sebab bila mengandalkan pihak kepolisian tanpa didukung pihak lainnya, maka kejadian ini akan terus berulang setiap saat. Peranan pemerintah daerah memberikan ruang publik yang layak, juga menjadi salah satu faktor mencegah aksi geng motor dan balap liar ini.
Erlangga mencontohkan, peran pemerintah daerah mengakomodir kegiatan otomotif seperti kejuaraan balap motor. Sehingga bakat-bakat anak-anak yang biasanya disalurkan melalui balap liar, bisa diarahkan ke kegiatan tersebut.
Erlangga mengatakan pihak kepolisian akan memberikan penegakan hukum secara tegas. Dengan memberikan tilang dan menegakkan proses hukum pidana bila terkait aksi kejahatan seperti memiliki motor bodong hasil curian.
Tak hanya itu, sambungnya, pihaknya akan melakukan tindakan preventif dengan meningkatkan frekuensi patroli di daerah dan jam-jam rawan terjadi kegiatan balap liar.
"Tindakan tegas akan kami tegakkan."
Namun, lanjutnya, semua penindakan dilakukan polisi akan sia-sia bila tak didukung juga peranan pihak lainnya. Peranan dari Dinas Pendidikan melalui guru-gurunya memberikan pengarahan yang baik. Bila ada siswanya berperilaku mencurigakan mengarah ke geng motor, agar dinasehati.
"Tapi semua ini tak akan terlaksana dengan baik, kalau peranan orangtua yang tak maksimal menjaga anaknya," tuturnya.
Erlangga menambahkan, orang tua harus lebih memperhatikan, mengawasi, dan mengontrol anak-anaknya. Dan yang paling penting, orang tua tidak memberikan kendaraan kepada anak-anak yang belum cukup umur. Karena itu tak hanya membahayakan orang lain, tapi juga anak itu sendiri.
"Sayang anak bukan dengan cara memberikan motor saat umurnya belum cukup. Dan juga tak memperbolehkan pulang larut malam. Peranan orang tua sangat vital dalam menjaga anak-anaknya tak terlibat tindakan yang berlawanan dengan hukum," pungkasnya. (ali/eja/ska)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Caterpillar Investor Terbesar 2017
Redaktur & Reporter : Budi