jpnn.com, BATAM - Investor asal Luksemburg, Caterpillar, menjadi penyumbang realisasi investasi terbesar berdasarkan izin usaha hingga Agustus 2017.
Data Badan Pengusahaan (BP) Batam menunjukkan, kendati terdiri dari satu proyek, nilai investasi Caterpillar mencapai 216 juta dolar Amerika atau sekitar Rp 2,8 triliun.
BACA JUGA: Ribuan Kartu Miskin di Batam Belum Terdistribusikan
"Proyek Caterpillar ada di Tanjunguncang. Mereka memproduksi alat-alat berat," kata Deputi V BP Batam, Gusmardi Bustami, Kamis (6/9).
Dengan nilai investasi sebesar 216 juta dolar Amerika, proyek Caterpillar mampu menyerap tenaga kerja lokal sebanyak 546 orang dan lima tenaga kerja asing.
BACA JUGA: Ulum dan Tati Tewas Mengenaskan Digilas Mobil Boks
Sedangkan Singapura tetap menjadi investor primadona di Batam. Investor asal negeri Singa ini -hingga Agustus 2017- mengerjakan 10 proyek dengan nilai investasi sebesar 82 juta dolar Amerika dan mampu menyerap 303 tenaga kerja lokal dan enam tenaga kerja asing.
Kesepuluh proyek tersebut dikerjakan oleh 10 perusahaan, yakni PT Musim Mas yang memproduksi minyak goreng kelapa sawit, PT Ever Samudera Makmur Internasional yang bergerak di bidang ekspedisi muatan kapal, PT Dive Gaia Indonesia yang bergerak di bidang jasa wisata tirta, PT Ampway Stationery Manufacturing yang memproduksi packaging dari kertas dan karton.
BACA JUGA: Bayer Tanam Investasi Baru Rp 500 Miliar
Kemudian ada PT Sumber Rezeki Batam yang piawai di bidang perdagangan besar kosmetik. Lalu, PT Neptune Ultra Bahari yang bergerak di sektor perdagangan besar karet dan plastik dasar. PT Global Inti dan PT Jeneric Jaya yang mengerjakan jasa perbaikan kapal dan perawatan kapal.
Berikutnya ada PT Hockhua Tonic Indonesia yang bergerak di bidang perdagangan besar hasil pertanian dan hewan, serta PT Kirrindo Batam Makmur yang mengolah kopi dan teh.
"Di antara 10 perusahaan tersebut yang paling banyak berkontribusi adalah PT Musim Mas dengan investasi sebesar 72 juta dolar Amerika dan mempekerjakan 120 tenaga kerja lokal," terang Gusmardi.
Investor luar negeri berikutnya yang potensial adalah dari Tiongkok. Dengan 6 proyek, nilai investasinya mencapai 15 juta dolar Amerika dan mampu menyerap 240 tenaga kerja.
Contoh perusahaanya antara lain, PT Longxin Mechanical Construction Indo yang memproduksi instalasi listrik dan instalasi mekanikal serta konstruksi bangunan sipil lainnya. Nilai Investasinya mencapai 1,1 juta dolar Amerika dan mempekerjakan 100 tenaga kerja lokal. Perusahaan ini beroperasi di Gedung Sumatera Expo lantai 5.
Australia juga memberikan kontribusi signifikan dengan empat proyek senilai 59,6 juta dolar Amerika. Jumlah tenaga kerja yang direkrut juga cukup banyak mencapai 979 orang.
Salah satu contoh perusahaanya adalah PT Cladtek Bimetal Manufacturing di Batuampar yang memproduksi jasa industri untuk berbagai pengerjaan khusus logam dan barang dari logam.
"Nilai investasinya mencapai 53,4 juta dolar Amerika. Dan mempekerjakan 920 tenaga kerja lokal dan 15 tenaga kerja asing," jelasnya.
Total keseluruhan realisasi investasi tahun ini mencapai 486 juta dolar Amerika dari 44 proyek. "Dan mampu mempekerjakan 4.673 tenaga kerja," ujar Gusmardi.
Dia mengatakan, menarik masuk investasi merupakan prioritas utama BP Batam. Makanya mereka melakukan sejumlah perbaikan terutama di bidang perizinan.
"Salah satunya dengan program Izin Investasi 3 Jam (i23J) yang memberikan delapan izin dalam waktu 3 jam," ujarnya.
Selanjutnya adalah Kemudahan Investasi Langsung Konstruksi (KILK) dan jalur hijau. "Selain itu, izin lalu lintas barang lebih mudah dikeluarkan lewat pengenalan Sistem Informasi Keluar Masuk Barang (SIKMB)," terangnya lagi.
Dia menargetkan BP Batam akan terus mempercepat pelayanan untuk mempermudah masuknya investasi. "Kalau sekarang tiga hari maka nanti hanya sehari saja targetnya," pungkasnya. (leo)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mike Wiluan Optimis Ekonomi Digital akan Berjaya di Batam
Redaktur & Reporter : Budi