jpnn.com, SUMSEL - Aksi teror bom bunuh diri di tiga gereja Kota Surabaya dan rusunawa Wonocolo Sidoarjo, Jawa Timur disikapi serius aparat keamanan Sumatera Selatan.
Pengamanan pun mulai diperketat. Ada 6.990 personel Polda dikerahkan. Status siaga satu.
BACA JUGA: Pemerintah Didesak Berantas Akun Penyebar Radikalisme
"Kita lakukan peningkatan pengamanan di Sumsel. Sudah diberlakukan pascakejadian di Rutan Mako Brimob. Ini perintah Kapolri langsung,” tegas Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara, seperti dilansir Sumatera Ekspres (Jawa Pos Group) hari ini.
Kata Kapolda, teroris memang menargetkan objek tertentu. Seperti tempat ibadah, pusat keramaian, hingga markas polisi. “Kami tidak takut. Akan kami sikat semua,” tegasnya.
BACA JUGA: Aryo Djojohadikusumo: Teror Bom Perlawanan kepada Pancasila
Dia mengingatkan, sel-sel teroris di Sumsel masih ada. Apalagi, pascapenangkapan delapan pelaku Densus 88-Anti Teror (AT) Desember 2017 lalu, masih ada enam terduga lain yang belum ditangkap.
Keberadaan keenam orang itu, terus dilacak Densus 88 AT. Polda Sumsel ikut membantu melakukan pelacakan. “Makanya harus tetap waspada. Masyarakat diminta berperan aktif. Jika ada orang yang mencurigakan segera lapor," bebernya.
BACA JUGA: Serangan Bom Dituding Pengalihan Isu, Mabes Polri Meradang
Keenam terduga pelaku disebut-sebut berafiliasi dengan Jamaah Anshor Daulah (JAD). Mereka punya potensi menjadi teroris Lone Wolf. Beraksi sendirian. "Kita tidak boleh lengah sedikit pun," tambah Kapolda.
Kapolda meninjau sejumlah gereja. Dia memastikan pengamanan yang ada. Di antaranya, gereja Katolik Paroki St Yoseph di Jl Jenderal Sudirman dan Katedral St Maria di Jl Dr Sutomo.
“Floating polisi tentu ditambah. Kami juga meminta dari pihak gereja untuk menambah pengamanan. Baik sekuriti maupun CCTV," pungkasnya.
Pangdam II/Sriwijaya Mayjen TNI Anto Mukti Putranto ikut prihatin aksi bom bunuh diri di Surabaya. Kejadian itu tidak membuat lemah TNI dan Polri. "Justru kami semakin kuat. Solid untuk menumpas teroris," ujarnya.
Pangdam sudah menginstruksikan semua jajaran Korem di wilayah Kodam II/Sriwijaya untuk terus waspada. Juga memperkuat sinergisitas dengan berbagai instansi dan unsur masyarakat.
"Deteksi sedini mungkin setiap potensi ancaman. Jangan ragu untuk melakukan tindak tegas," tegasnya.
Ditambahkannya, TNI, Polri dan masyarakat telah menandatangani petisi mendukung pemberantasan terorisme. Penandatanganan itu di halaman kantor DPRD Sumsel, disela acara Parade 100 Hari Jelang Asian Games 2018.
Gubernur Sumsel Alex Noerdin juga menegaskan pentingnya kebersamaan untuk menjaga kondusivitas di Sumsel. "Zero conflict di Sumsel harus kita jaga. Ini menjadi tanggung jawab bersama," ujarnya.
Di Palembang, sebanyak 74 gereja ditingkatkan pengamanannya. "Untuk jumlah personel disesuaikan dengan kebutuhan. Polsek melalui Babinkamtibmas yang di wilayahnya ada tempat ibadah diinstruksikan untuk patroli rutin bersama jajaran Babinsa,” ungkap Kabag Ops Kompol Maruli Pardede SIK.
Tadi malam, di halaman Mapolresta Palembang digelar apel gabungan TNI Polri dipimpin Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara. Di Kota Prabumulih, status siaga 1 juga diberlakukan. Seluruh anggota polres dan polsek di-standby-kan.
“Semua polsek diminta menjaga keamanan gereja di wilayah masing-masing,” kata Kabag Ops Kompol Zaian, Senin.
Patroli rutin kewilayahan juga digiatkan. Rencananya, hari ini (Senin, red) seluruh anggota dikumpulkan dalam apel. “Ada pengarahan untuk anggota,” tuturnya.(vis/kms)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pernikahan Puji dengan Dita Oeprianto Tanpa Restu Orang Tua
Redaktur & Reporter : Budi