jpnn.com - NUNUKAN - Lolosnya sejumlah barang ilegal melalui Pelabuhan Tunon Taka, Kota Nunukan, membuktikan kelemahan pada sistem pengamanan dan pengawasan di sana. Kondisi ini tentu menjadi "surga" bagi pebinis barang ilegal di pelabuhan yang terhubung langsung dengan negara tetangga Malaysia.
Kasus terbaru dengan tertangkapnya tersangka pemasok detonator yang merupakan bahan peledak untuk menangkap ikan yang tidak menutup kemungkinan barang terlarang tersebut dapat disalahgunakan.
BACA JUGA: DPR Segera Tegur Mendagri Terkait Pemakzulan Bupati Karo
Kapolres Nunukan AKBP Robert S Pangaribuan SIK mengaku jika proses pengamanan di wilayah pelabuhan butuh koordinasi dan kerja sama yang kuat. Bukan hanya tugas aparat kepolisian, melainkan sejumlah instansi yang berwenang. Utamanya Kantor Syahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) dan instansi lainnya.
"Kemampuan personel kami itu terbatas. Jadi, tanpa ada dukungan dari instansi lainnya tentu sangat sulit bagi kami memberantas tindak kejahatan utamanya perlintasan barang-barang ilegal. Pengamanan pelabuhan itu butuh koordinasi antarinstansi,"ÃÂ ujar mantan Kasubdit Sosek Dit Intelkam Polda Kepulauan Riau ini kepada Radar Tarakan (JPNN grup), Kamis (29/5).
BACA JUGA: Dituduh Meraba Istri Orang, Polisi Ini Akhirnya Ditahan
Sementara, Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Nunukan, Nasir Ali saat dihubungi via telepon selulernya, belum bersedia memberi tanggapan mengenai masalah tersebut.
"Mohon maaf, saya masih di luar daerah," jawab Nasir Ali singkat.(oya)
BACA JUGA: 1 Juni, Jadwal KA Berubah
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sopir Ngantuk, Bus Tabrak Ahmad Dani
Redaktur : Tim Redaksi