Kapolri Ajak Mahasiswa Sebarkan Moderasi Beragama

Sabtu, 29 Oktober 2022 – 15:49 WIB
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengajak mahasiswa UIN Walisongo sebarkan moderasi beragama, Sabtu (29/10) Foto: dokumentasi pribadi for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang bersama Polri menggelar kuliah umum bertajuk 'Anak Muda dan Tantangan Kebangsaan' pada Sabtu (29/10).

Kegiatan kuliah umum ini dirangkai dengan pembacaan teks Sumpah Pemuda dan deklarasi Muda Kawal NKRI.

BACA JUGA: Kapolri Ingatkan Anak Buahnya Jangan Mengabaikan Laporan Masyarakat

Hadir sebagai pembicara, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan berbagai tantangan bangsa dan refleksi Sumpah Pemuda.

Listyo menjelaskan Presiden Soekarno di hari peringatan Sumpah Pemuda pernah mengatakan, jangan mewarisi abu Sumpah Pemuda. 

BACA JUGA: UIN Walisongo Gelar Kuliah Umum, Kapolri Bakal Hadir

"Kalau sekadar mewarisi abu, bangsa ini hanya akan puas dengan Indonesia yang sekarang sudah satu bahasa, satu bangsa dan satu tanah air. Kepuasan ini bukan tujuan akhir," kata Listyo menirukan ucapan Soekarno di depan ribuan mahasiswa UIN Walisongo dan ketua umum organisasi kepemudaan Se-Jawa Tengah.

Dia juga menyebutkan sejarah Indonesia yang dijajah oleh berbagai bangsa harus dijadikan pelajaran.

BACA JUGA: Sebagai Adik, Jenderal Sigit Senang Didukung Para Mantan Kapolri Demi Perbaikan

Listyo juga menyebutkan saat itu yang dihadapi saat itu juga bukan hanya penjajah, tetapi bangsa sendiri.

"Para pemuda dengan berbagai pergerakan dan kelompok organisasinya yang menyatukan itu semua pada melahirkan Sumpah Pemuda," tuturnya

"Semangat toleransi, bersatu, dan semangat perjuangan ini yang harus dijaga dan digelorakan. Ini jadi pengingat ke depan menghindari politik pecah belah," jelas Listyo.

Eks Kabareskrim itu juga menjelaskan tantangan ke depan ialah paham radikal yang tidak cocok dengan masyarakat dan budaya Indonesia yang terus bertumbuh.

Dia mengungkapkan langkah preventif dan humanis untuk menumpas ini, terus dilakukan Polri selain penegakan hukum dipilih jadi alternatif terakhir. Karenanya, upaya moderasi beragama jadi sangat penting. 

"Moderasi beragama ini sangat penting. Mari kita sebarkan untuk menjaga dan mempertahankan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara," ajaknya.

Selain itu, dia juga menjelaskan selain itu ada juga krisis kesehatan, resesi ekonomi yang belum bangkit pascapandemi, hingga perang Rusia-Ukraina memunculkan krisis pangan, energi, ekologi, hingga sosial yang harus dihadapi bersama.

"Belum lagi, ada varian baru. Masalah nggak habis-habis. Rusia-Ukraina tidak selesai-selesai. Situasi dunia yang tak menentu ini harus diantisipasi dengan persatuan," tambahnya.

Di sisi lain, dalam sambutannya, Rektor UIN Walisongo, Imam Taufiq berterima kasih atas kehadiran Kapolri pada acara ini. Prof. Imam memuji sederet kiprah dan kinerja Kapolri. 

"Semoga Pak Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo senantiasa diberi kesehatan mengemban amanah ini," katanya.

Imam lantas membeberkan makna dan refleksi Sumpah Pemuda. 

Dia menyebutkan Sumpah Pemuda intinya upaya untuk mempersatukan seluruh anak bangsa Indonesia, sehingga memiliki kebanggaan sekaligus punya tanggung jawab menjaga keutuhan NKRI.

"Mahasiswa, pemuda, jadilah agen perubahan. Ubah masa depan bangsa ini lebih baik, cerah, dan bermartabat," pungkas Imam.

Selain Semarang, Kapolri diagendakan berkunjung ke sejumlah Pondok Pesantren di Rembang pada Minggu, (30/10).(mcr8/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Kenny Kurnia Putra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler