jpnn.com - JAKARTA - Dari peristiwa penembakan terhadap Bripka Sukardi, terungkap dugaan anggota kepolisian melakukan pekerjaan sambilan melalui pengawalan kegiatan bisnis. Dugaan itu mencuat ketika diketahui Bripka Sukardi ditembak saat mengawal truk di mana ia sedang tidak dalam jadwal dinas.
Menanggapi itu, Kapolri Jenderal Timur Pradopo langsung membantah adanya oknum polisi yang sering nyambi tersebut.
BACA JUGA: Menko Polhukam Minta Tokoh Agama Kendalikan Rusuh di Jember
"Tidak ada itu polisi nyambi. Polisi hanya bertugas memberikan pelayanan," kata Timur di Jakarta, Kamis (12/9).
Terkait Bripka Sukardi yang bekerja di luar jam dinas, Kapolri mengaku akan ditelusuri oleh Propam Mabes Polri. Ia menyatakan jajarannya juga tengah meminta keterangan dari pimpinan Dit polair Baharkam Mabes Polri terkait penugasan terhadap Sukardi saat itu.
BACA JUGA: Mendagri: Nyaleg Lagi, Dua Kepala Daerah Diberhentikan
"Saat ini semua sedang bekerja kumpulkan fakta-faktanya. Pasti kita pertanggungjawabkan," tegas Kapolri.
Kapolri pun optimis jajarannya bisa segera menangkap pelaku penembakan pada Bripka Sukardi dengan jangka waktu yang tidak terlalu lama. (flo/jpnn)
BACA JUGA: Komite Konvensi Usulkan Ada Badan Audit Lembaga Survei
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bawaslu Temukan Pascabayar Suara Pemilih
Redaktur : Tim Redaksi