jpnn.com, JAKARTA - Kapolri Jenderal Tito Karnavian membantah bahwa mutasi terhadap Irjen Rycko Amelza Dahniel sebagai Kapolda Sumatera Utara karena kedekatannya dengan Habib Rizieq Shihab.
Menurut Tito, mutasi terhadap Rycko untuk meningkatkan Akademi Kepolisian (Akpol).
BACA JUGA: Ingat, Polisi Tak Semestinya Takut pada Pelaku Persekusi
"Enggak ada, Kapolda Sumut sangat berprestasi di sana. Pak Rycko dia Adhi Makayasa sangat bagus bekerja di Sumut tapi saya memerlukan Pak Rycko untuk menjadi Gubernur Akpol," kata Tito di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (5/6).
Mabes Polri diketahui mengeluarkan surat telegram perihal perombakan struktur jabatan di tubuhnya. Rycko termasuk perwira yang dimutasi dari Kapolda Sumut menjadi Gubernur Akpol.
BACA JUGA: Nih, Pernyataan Keras Presiden Jokowi soal Persekusi
Tito menegaskan, pascakematian taruna Akpol Mohammad Adam pada Minggu (21/5) lalu, dia berkomitmen ingin mengubah budaya di sana. Karena itu, menurut Tito, sosok Rycko dianggap tepat mengisi jabatan itu. "Karena saya ingin memperbaiki Akpol. Karena itu adalah dapur pimpinan Polri, calon pimpinan Polri," kata Tito.
Mengenai kematian taruna Akpol tersebut, Tito mengaku menyesalinya. Apalagi taruna Akpol tersebut tewas lantaran dipukuli oleh seniornya.
BACA JUGA: Kapolri Tak Main-Main Soal Persekusi, Ini Buktinya
"Padahal enam bulan lalu saya ke sana dan bilang hentikan budaya pemukulan. Tapi rupanya tidak berhenti juga sehingga dengan sangat terpaksa mulai dari gubernur sampai dengan pembina lain saya ganti dan minta untuk membuat perubahan yang mendasar. Tidak boleh lagi ada kekerasan di situ," kata dia.
Seperti diketahui, isu pencopotan Rycko sebagai Kapolda Sumut akibat menerima dan menjemput Habib Rizieq di Bandara Kualanamu, Medan. Saat itu, Rizieq tengah menggelar Aksi Bela Agama di Medan. Rycko juga menyampaikan orasinya bahwa Rizieq merupakan imam besar umat islam. (mg4/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kapolri Geser 29 Jenderal Dalam Mutasi Terbaru
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga