jpnn.com, DUBAI - Kapolri Jenderal Tito Karnavian dapat kesempatan untuk memaparkan tentang gagasan dan analisis strategis terkait tantangan tugas kepolisian di era modern dalam Sidang Umum Interpol ke-87 di Dubai, Uni Emirat Arab Tahun 2018.
Dia pun menerangkan, tantangan tugas kepolisian akan semakin banyak dipengaruhi oleh berbagai potensi gangguan keamanan sebagai akibat dari perkembangan teknologi, seperti kejahatan siber secara lintas negara atau transnasional.
BACA JUGA: Hadir di Sidang Umum Interpol, Ini Poin yang Dibahas Kapolri
“Oleh karena itu, peningkatan kapasitas personel agar mampu beradaptasi dengan perkembangan situasi terkini menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan,” kata Tito, Senin (19/11).
Dia menegaskan faktor lain yang tidak kalah penting adalah kemampuan dalam membangun jaringan, berkomunikasi, berkoordinasi dan bekerja sama dengan aparat penegak hukum dari berbagai negara di dunia.
BACA JUGA: Masuki Tahun Baru, Tito Sampaikan Pesan Khusus Untuk Brimob
Kemudian, dia bercerita pengalaman dan strategi yang diterapkan dalam menghadapi tantangan pemolisian di era modern.
Salah satunya mengembangkan inovasi berbasis teknologi dalam aktivitas kepolisian yang dilaksanakan oleh Polri.
BACA JUGA: Polri Prioritaskan Rumah DP Rp 0 Untuk Para Bintara
“Seperti pengembangan teknologi digital forensik, teknologi berbasis IT dalam penegakan hukum dan teknologi berbasis IT dalam penyelenggaraan pelayanan publik,” ujarnya.
Dengan demikian, Kapolri menilai peran penting Interpol sebagai lembaga koordinatif bagi institusi kepolisian negara-negara di dunia.
Menurut dia, Polri bisa berhasil menegakkan hukum terhadap kejahatan transnasional berkat dukungan Interpol juga.
“Interpol telah mempermudah dan mendukung keberhasilan Polri dalam melaksanakan penegakan hukum berbagai kejahatan lintas negara/transnasional,” jelasnya.
Di samping itu, Tito mengaku senang banyak institusi kepolisian di berbagai negara yang mengadopsi pemikiran dan gagasannya terutama tentang penanggulangan dan pencegahan terhadap kejahatan terorisme.
Salah satu yang paling fenomenal dan mendapatkan pengakuan global adalah keberhasilan penerapan strategi soft approach dan hard approach secara simultan dalam penanggulangan terorisme di Indonesia.
“Kini, institusi Polri telah diakui sebagai salah satu praktik manajemen pemolisian terbaik di dunia,” pungkas dia. (cuy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Australia Puji Pencegahan Aliran Dana Teroris oleh Polri
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan