Kapolri Bersumpah Tak Terima Gratifikasi

Rabu, 01 Oktober 2008 – 03:36 WIB
Kapolri Bambang Hendarso (kanan) bersama mantan kapolri Sutanto.
JAKARTA – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melantik Kepala Polri Jenderal Polisi Bambang Hendarso Danuri (BHD) di Istana Negara, Selasa (30/9)Saat dilantik, Bambang bersumpah tidak akan memberi atau menerima pemberian gratifikasi terkait jabatannya.
"Demi Allah, saya bersumpah bahwa saya untuk diangkat pada jabatan ini, baik langsung maupun tidak langsung, dengan rupa atau dalih apa pun juga, tidak memberi atau menyanggupi akan memberi sesuatu kepada siapa pun juga," katanya

BACA JUGA: Alhamdulillah, Lebaran Bisa Serentak


Dalam pengucapan yang dibimbing SBY, Bambang juga bersumpah tidak akan menerima hadiah atau suatu pemberian berupa apa saja dari siapa pun juga
Bambang diangkat sebagai Kapolri dengan Keppres No 55/Pol/2008 tertanggal 27 September 2009 tentang Pengangkatan Kepala Kepolisian RI

BACA JUGA: KPU Jatim Pilih PKB Muhaimin

Alumni Akademi Kepolisian 1974 itu menggantikan Jenderal Sutanto yang pensiun Selasa (30/9).
Pada 22 September, 10 fraksi di DPR menyetujui BHD setelah menggelar fit and proper test
Sehari menjelang dilantik, pria kelahiran Bogor 56 tahun lalu itu mendapat kenaikan pangkat dari komisaris jenderal polisi menjadi jenderal polisi

BACA JUGA: BHD Naik Pangkat


Setelah dilantik, mantan kepala Bareskrim Mabes Polri ini berjanji memberikan pengabdian yang terbaikDia juga berkomitmen melanjutkan kebijakan yang telah dimulai pada era SutantoAntara lain pemberantasan KKN dalam penerimaan taruna Akpol maupun bintara Polri“Pelayanan Polri pada masyarakat akan kami tingkatkanAkan ada program prioritas untuk akselerasi perubahan kultural di internal Polri,” katanya.
Mantan Kaditserse Polda Jawa Timur ini juga berkomitmen memprioritaskan penanganan kasus-kasus yang menjadi perhatian PresidenSeperti pembalakan liar, perjudian, pertambangan liar, penyelundupan, kejahatan konvensional yang meresahkan masyarakat, terorisme, kejahatan ekonomi, dan narkoba“Saya akan bertindak lebih keras bagi aparat maupun pejabat yang melakukan pembiaran (tindak pidana)Semua akan kami tindak tegas,” tandasnya.
Menjelang Pemilu 2009, Polri juga memprioritaskan pengamanan pemilu bersama TNI dan seluruh komponen masyarakat hingga berakhirnya Pemilu 2009Meski tren kasus terorisme makin menurun, Polri tetap berkomitmen membongkar jaringan rahasia tersebut hingga ke akarnya“Terorisme adalah musuh bersama, sehingga menjadi prioritas utama kita semua,” tegasnya.
Terkait kasus terorisme ini, mantan Kapolri Jenderal Sutanto meminta penggantinya membayarkan utang yang belum dilunasinyaYakni menangkap gembong teroris Noordin Mohd Top, hidup maupun mati"Saya kira siapa pun Kapolrinya, apalagi Pak Bambang yang mantan Kabareskrim, tentu menjadi perhatian yang sangat serius," katanya.
Sutanto juga berharap BHD melanjutkan upaya yang telah dimulai pada masa jabatannya, namun belum selesaiDi antaranya, memperbaiki kinerja dan citra Polri di mata masyarakat“PR ke depan yang berat adalah menertibkan sikap anggota yang kadang kala arogan dan sewenang-wenang,” tukasnya.

Paulus Plt Kabareskrim
Pelantikan Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri membuat jabatan Kabareskrim lowongWakabareskrim Irjen Pol Paulus Purwoko langsung ditunjuk sebagai pelaksana tugas (plt) mengendalikan korps berlambang busur dan panah ituSejumlah nama calon Kabareskrim masih digodok Dewan Jabatan dan Kepangkatan Tinggi (Wanjakti).
”Masih belum mulai prosesnya,” kata Deputi SDM Polri Irjen Pol Bambang Hadiono di Jakarta kemarinJenderal bintang dua itu mengatakan, prosesnya bakal dilakukan secara tertutup”Tentu saya tidak bisa berceritaAda sejumlah nama yang masuk berdasar file komputer di data SDM Polri,” tambahnyaSelain dirinya, Wanjakti diikuti Kapolri dan WakapolriLalu juga Irwasum dan Kadiv Propam.
Sumber di Mabes Polri mengatakan, peluang Paulus menggantikan Bambang mengecilIni karena mantan Kadiv Humas Polri itu lebih kental dengan latar belakang intelijen dibandingkan reserse”Hingga kini memang begituBukan dia,” tambah sumber yang tak mau dikutip namanyaDengan demikian -berdasar keterangan Bambang- jika Kabareskrim selanjutnya adalah Akpol lulusan 77 dan 78, tinggal dua nama yang berpeluang kuat.
Keduanya adalah Kapolda Jabar Irjen Pol Susno Duadji yang merupakan lulusan Akpol 77 dan Kapolda Sumut Irjen Pol Nanan Soekarna dari Akpol 78Nanan misalnya, saat menjabat Kapolda Kalbar mempunyai kebijakan populisYakni pemasangan pin bertuliskan Anti-KKN pada setiap anggota Polda KalbarDia juga tercatat sebagai Presiden Alumni FBI di Asia PasifikNamun masalahnya, Nanan baru saja menjabat Kapolda Sumut yakni pada 27 Agustus lalu
Sedangkan Susno menjabat Kapolda Jabar sejak 30 Januari 2008Sebelumnya dia dikenal sebagai Wakil Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK)Susno, di awal menjabat sebagai Kapolda Jabar, juga sempat mengumpulkan anggotanya untuk menyatakan komitmen melawan segala bentuk pungli dan KKN(noe/naz/oki)

BACA ARTIKEL LAINNYA... KA Argobromo Anggrek Anjlok


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler