Kapolri Didesak Akui Gaya Kepemimpinan Buwas tak Pas dengan Jokowi

Jumat, 04 September 2015 – 09:59 WIB
Komjen Budi Waseso. Foto: Dokumen JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Keputusan Dewan Jabatan dan Kepangkatan Tinggi (Wanjakti) Mabes Polri menggeser posisi Kabareskrim yang dijabat Komjen Budi Waseso digantikan Anang Iskandar yang menjabat Kepala BNN, mengejutkan banyak pihak. Termasuk Anggota Komisi III DPR, Arsul Sani.

Bahkan, politikus PPP itu menilai pertukaran jabatan kedua jenderal bintang tiga itu menyisakan pertanyaan tentang apa yang sebenarnya terjadi di balik keputusan ini.

BACA JUGA: Selain Buwas, Tiga Kapolda Ikut Diganti

"Pertukaran jabatan Komjen BW dengan Komjen AI meninggalkan pertanyaan di tengah masyarakat apa sebenarnya yang menjadi alasan tour of duty kedua pejabat utama Polri tersebut," kata Arsul saat dihubungi, Jumat (4/9).

Menurutnya, tidak dapat dipungkiri kesan yang melekat kuat di masyarakat bahwa pertukaran jabatan ini karena keberanian Komjen BW untuk menyentuh dugaan-dugaan kasus korupsi di tempat-tempat yang selama ini dianggap sensitif untuk diselidik dan disidik oleh penegak hukum.

BACA JUGA: Buwas: Ini Kehormatan Bagi Saya

Karenanya, juru bicara DPP PPP ini meminta Kapolri memberikan penjelasan secara jujur dan tidak bersifat formalistik bahwa pertukaran jabatan itu merupakan tour of duty atau penyegaran biasa.

"Mulailah tradisi menjelaskan bahwa gaya kepemimpinan Komjen BW memang dianggap tidak pas dengan presiden atau ring 1-nya," pungkas Arsul.(fat/jpnn)

BACA JUGA: Pak Mestinya Buwas Dilindungi, Kok Malah Dicopot dari Bareskrim Polri?

 

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Zulkifli Hasan: Itu Cuma Gosip


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler