jpnn.com - JAKARTA - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberikan perintah kepada Badan Reserse Kriminal Polri dan jajaran menjelang bulan suci Ramadan.
Jenderal bintang empat itu memerintahkan Bareskrim Polri mempertahankan ketersediaan serta mengendalikan harga pangan menjelang Ramadan.
BACA JUGA: Menjalankan Arahan Kapolri, Irjen Firman Memastikan akan Melakukan Penindakan Tegas
Mantan Kabareskrim Polri itu mengatakan bahwa ketersediaan pangan harus dijaga karena kebutuhan masyarakat meningkat menjelang Ramadan dan Lebaran.
"Terkadang masyarakat diresahkan dengan melonjaknya harga bahan pokok," kata dia dalam kegiatan Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Bareskrim Polri Tahun 2023 di Bandung, Jawa Barat.
BACA JUGA: Bareskrim Polri Tahan Bos KSP Indosurya Henry Surya
Kapolri dalam Rakernis Bareskrim Polri itu juga memberikan pengarahan kepada jajarannya bahwa kegiatan tersebut untuk menindaklanjuti arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam menghadapi perkembangan lingkungan strategis di tahun 2023.
"Polri harus betul-betul bisa mengawal apa yang menjadi kebijakan presiden," kata mantan Kapolda Banten itu dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis (16/3).
BACA JUGA: Polri Terus Menyelidiki Kematian Dokter Spesialis Paru-Paru di Nabire, 28 Saksi Sudah Diperiksa
Ditemui terpisah, Kepala Satgas Pangan Bareskrim Polri Brigjen Whisnu Hermawan menyebut pihaknya rutin melakukan pengawasan terkait ketersediaan dan kenaikan harga pangan di setiap wilayah.
Satgas Pangan bersama dengan dinas perdagangan, dan dinas pertanian di daerah melakukan pemantauan rutin setiap harinya. "Hasil pemantauan untuk ketersediaan bahan bangan menjelang Ramadan dan Lebaran dipastikan cukup," kata Whisnu.
Terkait kenaikan harga, kata dia, untuk beras memang terjadi karena pemerintah baru saja menaikkan harga dasar beras untuk meningkatkan pendapatan petani.
Harga gabah panen yang sebelumnya Rp 4.800 menjadi Rp 6.000.
Kenaikan ini untuk meningkatkan pendapatan petani.
"Jadi pemerintah tidak hanya memberikan harga murah kepada masyarakat juga memberikan intensif kepada para petani," kata Whisnu.
Untuk cabai, lanjut Whisnu, ada pengaruh cuaca musim hujan.
Namun, saat ini berlangsung panen di sejumlah wilayah penghasil cabai.
"Cabai sudah mulai panen di daerah penghasilnya. Cabai itu 100 persen produksi dalam negeri," kata Whisnu. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi