jpnn.com, JAKARTA - Polri telah mengidentifikasi di mana saja persebaran paham radikal yang ada di Indonesia. Bahkan, jaringan Jemaah Ansharut Daulah (JAD) memiliki jaringan di seluruh provinsi Indonesia.
Namun, Kapolri Jenderal Tito Karnavian enggan memerinci di mana saja kota-kota yang menjadi pusat persebaran. Dia enggan masyarakat kepikiran karena adanya penyebaran paham teroris ini.
BACA JUGA: Kapolri Minta Propam Sikat Oknum yang Doyan Pungli
"Kami tidak ingin menimbulkan publik menjadi galau karena adanya titik sel-sel (ideologi terorisme) yang ada. Publik percayakan saja kepada kami,” kata Tito di Mabes Polri, Selasa (5/6).
Tito menambahkan, para pelaku teror mengambil momentum kebebasan demokrasi, kebebasan berkumpul berserikat untuk menyebarkan ideologi terorisme.
BACA JUGA: Penyebaran Paham Radikal Paling Cepat Lewat Media Sosial
"Mereka juga memanfaatkan kemudahan akses karena adanya teknologi informasi dan sosmed, komunikasi melalui internet di dunia siber, jadi membuat penyebarannya menjadi lebih mudah bagi mereka,” imbuh dia.
Lanjut mantan Kapolda Papua ini menerangkan, masyarakat harus selalu waspada dan jangan mudah terbawa ke ideologi terorisme. Masyarakat diminta kembali mengecek dan menanyakan kepada tokoh lainnya agar mendapatkan pemahaman yang lain. (mg1/jpnn)
BACA JUGA: Sukseskan Agenda Kebangsaan, TNI-Polri Rangkul Ulama Lampung
BACA ARTIKEL LAINNYA... Strategi Jenderal Tito Sukses Bikin Masyarakat Puas
Redaktur : Tim Redaksi