jpnn.com, JAKARTA - Alvara Research Center baru saja merilis survei tingkat kepercayaan publik terhadap Polri. Hasil survei tersebut menunjukkan ada peningkatan dari periode Februari ke Mei.
Pada Mei ini, kepercayaan publik terhadap Polri menjadi 82,4 persen atau naik 0,5 persen dari Februari lalu.
BACA JUGA: Alfian Tanjung Divonis Bebas, Polri Minta JPU Ajukan Banding
Menurut pengamat politik Hamidi Maghfur, peningkatan itu selaras dengan kualitas pelayanan publik yang terus diperbaiki di tubuh Polri sejak kepemimpinan Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
“Memang komitmen Tito ini terlihat dalam hal reformasi birokrasi terjadi kemajuan signifikan. Polri intens meningkatkan efektifitas layanannya sampai ke daerah-daerah” kata dia, Rabu (30/5).
BACA JUGA: IPW: Polri Belum Mencopot Pejabat yang Bertanggung Jawab
Salah satu bukti keberhasilan reformasi birokrasi adalah semakin banyaknya polres yang mendapat predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM). Sebagai dampaknya, masyarakat kemudian merasa terlayani dari aspek keamanan.
Dia menambahkan, Polri saat ini tidak lagi terkesan menempatkan diri sebagai penjaga keamanan yang mengawasi masyarakat melainkan sebagai mitra yang mengayomi dan melindungi.
BACA JUGA: Safari Ramadan, Panglima TNI dan Kapolri Datangi Tasikmalaya
“Arus utama pelibatan pastisipasi masyarakat ini yang juga menggeser citra Polri,” tegasnya.
Dulunya dia mengakui, keberadaan Polri terkesan berjarak dengan masyarakat. Namun semenjak dipimpin Tito, kesan itu sedikit demi sedikit telah terkikis dengan strategi komunikasi yang diterapkan.
“Kedekatan Kapolri dengan ulama, datang langsung berdialog dengan semua stakeholders, yang kemudian diikuti oleh polisi di daerah-daerah itu efektif” tuturnya. (mg1/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polri Waspadai WNI yang Berkunjung ke Turki
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan