Kapolri Terbitkan Instruksi Penting!

Kamis, 23 Desember 2021 – 00:03 WIB
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo. Foto: JPNN.com/Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengeluarkan instruksi penting.

Dia mengingatkan seluruh jajaran kepolisian memperkuat peran pos pengamanan dan pos pelayanan pada momen Natal 2021 dan Tahun Baru 2022.

BACA JUGA: Eks Kapolsek Kebayoran Baru Menggugat Kapolda & Kapolri, Kombes Zulpan Berkata Begini

Menurut Kapolri, penguatan pos pelayanan serta pengamanan Natal dan Tahun Baru penting untuk mencegah peningkatan kasus COVID-19.

Selain itu, juga penting untuk mengantisipasi kemacetan akibat mobilitas masyarakat yang tinggi di musim libur.

BACA JUGA: Wow, 5 Atlet Bulu Tangkis PB Djarum Diguyur Bonus Rp 1,25 Miliar

"Saya wanti-wanti betul, seluruh jajaran, rekan-rekan kapolres yang telah menyiapkan pos pengamanan dan pos pelayanan," ujar Jenderal Pol Listyo dalam keterangan pers Divisi Humas Polri, Rabu (22/12).

Kapolri menyatakan hal tersebut saat mengecek Pos Terpadu Cikopo yang berlokasi di Ruas Tol Cipularang, Jawa Barat.

BACA JUGA: Ini Penyebab Masyarakat Tidak Tahu Seberapa Besar Pembangunan di Papua

Pengecekan dilakukan bersama Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Kapolri mengatakan ada yang berbeda pada momen libur Natal dan Tahun Baru 2022.

Pemerintah memberi kelonggaran sehingga masyarakat dapat beraktivitas lebih leluasa dibanding tahun sebelumnya.

Kondisi ini tentunya berpotensi menimbulkan kemacetan.

Untuk itu, dia meminta jajaran kepolisian melakukan antisipasi kenaikan kasus COVID-19 yang saat ini sedang melandai.

"Di sisi lain COVID-19 itu masih ada. Rekan-rekan mau tidak mau harus menghadapi dua masalah tersebut," katanya.

Kapolri berpesan kepada jajaran kepolisan untuk melaksanakan penegakan protokol kesehatan secara ketat.

Selain itu, juga melindungi masyarakat dari penularan dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

"Pengendalian COVID-19, harus betul-betul bisa dipertahankan sampai setelah Natal dan Tahun Baru, nanti angkanya tetap stabil," katanya.

Kapolri tidak ingin pengalaman melonjaknya kasus positif COVID-19 usai Natal tahun lalu.

Untuk itu TNI-Polri, pemerintah daerah dan seluruh elemen masyarakat diimbau tidak abai dalam hal penanganan dan pengendalian COVID-19.

"Pengalaman setelah Nataru lalu ada kenaikan dua setengah kali lipat. Harapannya jangan sampai setelah natal dan tahun baru ini angka tersebut mengalami kejadian yang sama seperti tahun lalu," katanya.

Polri menerjunkan 177.212 personel pengamanan Natal dan tahun baru.

Polri juga mendirikan 1.113 pos pelayanan dan 3.159 pos pengamanan di 34 polda.

Kapolri meminta jajaran memastikan pos pelayanan digunakan untuk pelaksanaan vaksinasi, pemeriksaan terhadap masyarakat yang perlu dilaksanakan swab antigen.

Kemudian, memasifkan aplikasi PeduliLindungi.

"Saya kira tadi sudah dilaporkan dan tentunya terkait dengan penegakan aturan prokes memang betul-betul diharapkan untuk dilaksanakan dengan baik," katanya.

Mantan Kabareskrim Polri itu ingin semua upaya pencegahan dimasifkan di wilayah yang berpotensi tinggi terjadinya interaksi ataupun aktivitas dari masyarakat.

Khususnya Jawa Barat yang terkenal dengan lokasi wisata.

Dia meminta penegakan protokol kesehatan harus berjalan dengan ketat.

Kapolri juga mengkritisi masih kurangnya potensi aplikasi PeduliLindungi di beberapa tempat.

Walau sudah terpasang barcode, tetapi kepastian pengecekan terhadap masyarakat yang mengakses dianggap masih lemah.

"Karena itu di setiap tempat dipasang aplikasi PeduliLindungi betul-betul ada petugas jaganya," katanya.

Dia menilai petugas perlu kooperatif dalam pengecekan. Misalnya, menanyakan warga yang belum mendapatkan vaksin, mengetahui alasannya, lalu mengarahkan warga ke gerai vaksin terdekat.

"Bagi warga yang termonitor warna hitam di aplikasi PeduliLindungi, yang ada kontak erat atau terkonfirmasi positif tentunya didorong ke isolasi karantina sementara sebelum ke rumah sakit rujukan," katanya.

Kapolri menemukan ada pos pengamanan dan pos pelayanan berada dekat dengan lokasi isolasi sementara.

Hal ini dikhawatirkan berpotensi terjadi penularan COVID-19.

Oleh karena itu, dia minta lokasi pos pengamanan dan pelayanan diatur ulang, sehingga yang menjalani isolasi dapat nyaman selama menjalani isolasi mandiri.

"Ini tolong diatur dan diperbaiki. Sehingga kemudian yang diisolasi tentunya harus lebih aman dan tertutup. Sehingga tidak ada potensi terjadi kontak erat atau menular yang lain," kata Kapolri.(Antara/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler