Kapolri: Tidak Ada Bangsa Seberagam Indonesia

Senin, 06 Maret 2017 – 12:17 WIB
Kapolri Jenderal Tito Karnavian

jpnn.com - jpnn.com - Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, masalah kebinekaan di Indonesia perlu di-update.

Sebab, Indonesia merupakan bangsa yang unik dan penuh keberagaman.

BACA JUGA: Jenderal Tito Pastikan Polri tak Pernah Sadap SBY

"Tidak ada bangsa lain yang seberagam Indonesia," kata Tito saat menyampaikan kuliah umum bertajuk Perkembangan Demokrasi dan Globalisasi serta Dampaknya Bagi Kebinekaan Indonesia di auditorium Universitas Tanjungpura Pontianak, Kalimantan Barat, Senin (6/3).

Indonesia terdiri atas beragam suku, agama, ras. Keberagaman itu perlu dijaga. Sebab, Tito mengingatkan, bangsa yang beragam penuh risiko konflik.

BACA JUGA: Ini Penjelasan Jenderal Tito soal Satgas Merah Putih

Mantan Kapolda Metro Jaya dan Papua ini menjelaskan, dalam teori manajemen konflik, setiap manusia memiliki kepentingan masing-masing.

"Selagi ada perbedaan dan kepentingan pasti ada potensi konfliknya," kata lulusan terbaik Akademi Kepolisian 1987 ini.

BACA JUGA: Aboe Minta Tito Fokus Pengamanan Pilkada Putaran Kedua

Bisa dibayangkan, jika kelompok kepentingan semakin besar, pasti potensi konfliknya juga tinggi. Terlebih lagi, jika bersinggungan dengan perbedaan agama, suku, ras, maka semakin menyebabkan mudahnya potensi konflik yang mencabik bangsa ini.

"Padahal bangsa ini didirikan di atas perbedaan," kata orang nomor satu di Korps Bhayangkara itu.

Dia menjelaskan, dalam manajemen konflik, jika ingin membuat kelompok menjadi solid atau tidak maka harus diidentidikasi perbedaan dan persamaan kepentingan.

Karenanya, mantan kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) itu mengajak semua pihak bersama-sama menjaga menjaga kebinekaan agar tetap solid.

"Kalau kebinekaan tidak bisa dijaga, maka empat pilar (Pancasila, NKRI, UUD 1945, dan Bineka Tunggal Ika) hanya tinggal nama," tandas Tito.(boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Syafii Persoalkan Dugaan Aliran Dana ke Teman Ahok


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler