jpnn.com, JAKARTA - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membongkar satuan di Polri yang menyita kamera pengintai atau closed circuit television (CCTV) di pos satpam dekat rumah dinas Irjen Ferdy Sambo, Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Jenderal Listyo mengungkapnya saat menghadiri Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi III di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (24/8).
BACA JUGA: Kapolri Tetap Rahasiakan Motif Juniornya Membunuh Brigadir J dalam Rapat di DPR, Ada Apa?
"CCTV tersebut diambil oleh anggota atau petugas dari personel Divpropam dan Bareskrim Polri," kata Kapolri.
Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J tewas dalam sebuah peristiwa berdarah di rumah dinas Irjen Sambo, Jumat (8/7) lalu.
BACA JUGA: Terungkap Momen Irjen Ferdy Sambo Menangis di Hadapan Pria Ini, Putri Candrawathi?
Sementara itu, CCTV di pos satpam menjadi barang bukti yang dianggap krusial dalam mengungkap terangnya kasus pembunuhan berencana tersebut.
Awalnya, hasil rekaman CCTV di pos satpam disebut hilang seusai insiden tewasnya Brigadir J.
BACA JUGA: Nih, Kalimat Pembuka Kapolri pada Raker Komisi III DPR Bahas Pembunuhan Brigadir J
Belakangan, hasil rekaman kamera pengintai itu ditemukan melalui serangkaian pendidikan oleh Timsus Polri.
Kapolri menyebut hasil penyelidikan timsus yang membuat dirinya mengetahui satuan di Polri yang menyita CCTV di pos satpam dekat rumah dinas Irjen Ferdy Sambo.
"Dari situ terungkap peran masing-masing, siapa yang mengambil dan siapa yang mengamankan. Kemudian pada saat kami melakukan pemeriksaan lebih lanjut, kami dapatkan siapa yang merusak CCTV," kata eks Kabareskrim itu.
Namun, Jenderal Listyo tidak mengungkap sosok perusak CCTV di pos satpam dekat rumah dinas Irjen Sambo.
Dia hanya merasa yakin hasil rekaman CCTV bisa menjadi kunci mengungkap kasus penembakan Brigadir J secara transparan dan akuntabel.
"Tentunya ini bisa menjadi kunci pengungkapan kasus ini," kata Jenderal Listyo Sigit Prabowo. (ast/jpnn)
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Aristo Setiawan